Epidemiologist

Epidemiologist
Epidemiologists help with study design, collection and statistical analysis of data, and interpretation and dissemination of results (including peer review and occasional systematic review). Epidemiology has helped develop methodology used in clinical research, public health studies and, to a lesser extent, basic research in the biological sciences
Tampilkan postingan dengan label Masalah BAB. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Masalah BAB. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 Desember 2013

Wasir

Wasir
Wasir adalah suatu kondisi dimana bibir anus mengalami pembengkakan akibat pembesaran atau pembengkakan pembuluh darah balik (vena) di daerah anus.
Ada 2 tipe wasir, yaitu wasir dalam dan wasir luar. Wasir dalam timbul pada saluran usus yang dilapisi selaput lendir dan terjadi pembengkakan di dalam anus. Pada wasir luar, pembengkakan pembuluh darah vena terjadi di luar dan wasir menonjol keluar dari rektum sehingga terlihat di sekitar anus. 

Penyebab Wasir

Sering sembelit dengan adanya penekanan feses yang keras pada usus disertai pemaksaan pada waktu mengejan mengakibatkan pembesaran pada pembuluh darah vena yang berakibat wasir.
Wasir juga dapat disebabkan oleh pekerjaan yang menuntut duduk terlalu lama, sering mengangkat beban terlalu berat, kegemukan, hubungan seks melalui anus, infeksi anal atau rektal, dan tekanan pada usus akibat pembesaran rahim pada masa kehamilan.
Penyebab tidak langsung yang dapat memicu wasir adalah stres. Stres menyebabkan gangguan pada organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar endokrin sehingga mengakibatkan sembelit dan akhirnya menyebabkan wasir.
Semua penyebab tersebut menyebabkan pembuluh darah dalam unus membesar dan membengkak. Jika hal tersebut dibiarkan, maka  akan terjadi perdarahan. 

Gejala dan Pencegahan Wasir

Berikut adalah beberapa gejala wasir yang sering dirasakan oleh para penderitanya.
  • Nyeri dan gatal yang disertai rasa panas pada dubur.
  • Dalam banyak kasus, darah keluar bersama tinja pada saat buang air besar. 
  • Adanya tonjolan yang keluar dari rektum pada saat buang air besar. 
Untuk mencegah wasir, Anda dapat melakukan hal-hal berikut. 
  • Konsumsi makanan yang berserat.
  • Jangan makan makanan yang bersifat panas dan mengandung lemak (penyebab sembelit) seperti makanan pedas, daging, jeroan, dan juga junk food.
  • Hindari penyebab dehidrasi seperti alkohol dan perbanyaklah minum air putih atau buah-buahan yang berair dan olahraga secara teratur.
  • Jangan menahan untuk buang air besar.
  • Kontrol asupan garam.
    Kelebihan garam dalam makanan menyebabkan menyusutnya cairan, menyebabkan pembengkakan di semua pembuluh darah dan dapat memperparah wasir.
Lantas, bagaimana jika Anda sudah terkena penyakit yang menyakitkan ini? Simak uraian berikut!

Pengobatan Wasir

Sarang Semut kaya akan mineral yang sangat baik untuk mencegah dan mengatasi wasir, misalnya, natrium dan magnesium yang terkandung di dalam Sarang Semut diketahui dapat membantu proses pencernaan dan bertindak sebagai pencahar alami.
Dengan demikian, mencegah terjadinya sembelit yang akan menyebabkan terjadinya wasir. Tak hanya mencegah, Sarang Semut juga berkhasiat untuk mengobati wasir.
Kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan wasir terutama berkaitan dengan kandungan flavonoid dan tanin-nya yang tinggi. Dalam beberapa penelitian, kedua golongan senyawa ini memang sudah terbukti berperan penting dalam pengobatan wasir.
Flavonoid memiliki efek anti inflamasi yang dapat membantu mengatasi pembengkakan akibat wasir. Senyawa lain, tanin, digunakan dalam pengobatan wasir karena kemampuannya dalam menghentikan perdarahan yang sering terjadi pada penderita wasir.
Bukti keampuhan Sarang Semut dalam mengatasi wasir baik yang baru bahkan yang sudah menahun telah dirasakan oleh sejumlah besar orang. Berikut adalah kesaksian salah seorang bapak bernama Hendra (68 th, Jayapura) yang sudah dibantu Sarang Semut untuk mengatasi penyakit wasirnya yang sudah menahun.
"Saya sudah mengalami wasir sejak 48 tahun yang lalu. Selama ini untuk mengobati penyakit tersebut saya mengonsumsi obat dokter. Namun, hasilnya tidak begitu baik. Tidak hanya itu, semua jenis pengobatan alternatif pun sudah saya coba, tetapi hasilnya juga kurang memuaskan. Hingga suatu hari, saudara saya menyarankan untuk mengonsumsi Sarang Semut. Saya pun mulai mencoba mengonsumsinya.
Sesuai dosis rekomendasi pada kemasannya, saya pun mengikutinya. Setelah mengonsumsinya beberapa hari, wasir saya mengecil. Saya pun terus mengonsumsi Sarang Semut terus-menerus selama 2 bulan. Hasilnya, wasir saya yang selama 40 tahun menyiksa kini hilang sama sekali dan tidak pernah muncul lagi".

BAB BERDARAH TANDA PENYAKIT LAIN

        BAB berdarah pertanda penyakit lainHati-hati bila anda saat ini mengalami BAB berdarah. Bisa jadi anda mengidap salah satu dari penyakit dibawah ini:
1. Anal fissure.
Merupakan sebuah luka atau robekan pada jaringan yang melapisi anus. Fisura sering disebabkan oleh feses yang besar dan keras dan bisa menyakitkan.

2. Angiodisplasia.
Sebuah kondisi di mana pembuluh darah abnormal serta rapuh, sehingga menyebabkan perdarahan.

3. Penyakit divertikular.
Divertikula merupakan kantong kecil sebagai proyeksi dari dinding usus besar. Biasanya divertikula tidak menimbulkan masalah, tetapi terkadang dapat berdarah atau terinfeksi.
BAB berdarah pertanda penyakit lain

4. Tukak lambung.
Luka terbuka pada lapisan lambung atau usus dua belas jari, ujung atas dari usus kecil. Tukak lambung banyak disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut Helicobacter pylori (H. pylori). Penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi obat anti-inflamasi seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen juga dapat menyebabkan tukak.

5. Polip atau kanker.
Polip adalah tumor jinak yang dapat tumbuh, berdarah, dan menjadi  kanker. Ia sering menyebabkan perdarahan yang tidak terlihat dengan mata telanjang.

6. Kolitis.
Radang usus besar. Di antara penyebab yang lebih sering adalah infeksi atau inflammatory bowel disease (penyakit radang usus).  Terkadang darah pada feses tidak dapat terlihat oleh kasat mata dan harus dilakuakan pemeriksaan di labotorium. Terkadang warna hitam pada feses dapat saja berarti terdapat pendarahan pada sistem pencernaan. Sebelum penyakit diatas makin merambat, segera datang ke Rumah Sakit dan berkonsultasi pada spesialis wasir kami.

Jangan Abaikan Darah yang Keluar Saat BAB Meski Hanya Beberapa Tetes


Darah yang keluar bersama kotoran atau tinja seringkali diabaikan oleh kebanyakan orang, apalagi darah yang keluar tidaklah banyak. Tapi ternyata mengabaikan sedikit saja darah yang keluar dari kotoran dapat berakibat sangat buruk. Karena hal tersebut bisa saja tanda kanker usus besar.

"Banyak penderita kanker usus besar tidak sadar bahwa mereka terjangkit penyakit tersebut sampai penyakit itu semakin parah," kata Dr Dean Koh, Ahli Bedah Mount Elizabeth Novena Hospital, Singapura, dalam keterangan tertulis yang diterima detikHealth pada Kamis (1/8/2013).
Seperti yang terjadi pada Toni (50), dia mengalami pendarahan pada saat buang air besar. Meski terkejut tapi dia tidak khawatir. Saat itu ia berpikir bahwa mungkin saja itu hanya masalah penumpukan tinja dan bukan masalah besar.

Tapi ternyata setahun kemudian pendarahan kembali terjadi dan setelah melakukan kolonoskopi, hasilnya mengatakan bahwa ia memiliki tumor ganas.Kisah itu merupakan salah satu contoh dari pengabaian darah yang keluar saat buang air besar. Dr Koh menyarankan bagi siapa saja yang melihat ada darah di tinjanya untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Ia juga merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan feses secara berkala bagi yang pernah mengalami pendarahan, atau koloskopi setiap 10 tahun sekali, setelah usia 50 tahun.Kanker usus besar atau disebut juga kanker kolorektal merupakan salah satu jenis kanker ganas yang tumbuh pada permukaan usus besar (kolon) atau anus (rectum). 
Kanker usus besar terjadi pada bagian epitel mukosa usus besar. Faktor penyebabnya bisa keran genetik atau zat karsinogenik pada tubuh. Gaya hidup saat ini dengan makan makanan siap saji sangat berpengaruh pada risiko terjangkitnya penyakit ini.Untuk mencegah kanker usus besar, perlu diketahui gejala-gejalanya, terutama pada perubahan kebiasaan buang air besar, terjadinya pendarahan ketika buang air besar, serta kehilangan berat badan serta nafsu makan. Selain itu, lakukanlah pengobatan dini. Yang tidak kalah penting adalah mengurangi makanan berlemak dan diet, makan lebih banyak buah dan sayuran, serta tentunya olahraga secara teratur.Penelitain telah menunjukkan bahwa pemeriksaan feses dan darah secara berkala dapat mengurangi peluang kematian akibat kanker usus besar hingga 15-21 persen. Selain itu, kolonoskopi dapat mengurangi risiko kematian sampai 60-90 persen. Kanker usus dapat disembuhkan jika didiagnosis secara dini.

"Treatmen yang dilakukan bagi orang berusia dibawah 50 tahun untuk mencegah kanker ini adalah dengan menggunakan kolonoskopi setiap lima tahun sekali. Namun bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker usus besar bisa melakukan screening setiap tiga tahun sekali," tutup Dr Koh.

Darah Saat BAB

Darah Saat BAB
Jangan abaikan jika saat buang air besar (BAB) mengeluarkan bercak darah. Bisa jadi itu  adalah tanda-tanda awal penyakit kanker usus besar atau kanker kolorektal. Peningkatan jumlah kasus kanker kolorektal antara lain dipicu oleh pola makan tinggi lemak dan minim serat. Kanker usus besar (kolon) dan daerah antara usus besar dan anus memiliki banyak persamaan, karena itu seringkali secara bersama-sama sering disebut dengan kanker kolorektal.

Menurut data WHO, setiap tahunnya diperkirakan 608.000 orang meninggal karena kanker kolorektal. Penyebab pasti kanker ini memang belum diketahui, tetapi ada beberapa hal yang meningkatkan risiko, antara lain pola makan tidak sehat, memiliki radang usus, merokok, serta faktor usia lanjut.
Sebagian besar penderita kanker kolorektal memang berusia di atas 50 tahun, tetapi jumlah pasien yang berusia muda terus meningkat. "Makin banyak pasien saya yang baru berusia pertengahan tiga puluhan," kata Dr.Aru Sudoyo, Sp.PD, ahli hepatologi-onkologi medik dari RS.Medistra Jakarta.

Selain pola makan, aktivitas fisik yang kurang serta faktor genetik akan semakin meningkatkan faktor risiko. Menurut teori para ahli, sebagian besar orang memiliki gen tidur yang bisa menghasilkan sel kanker. Gen ini tetap tidur sampai kemudian diaktifkan oleh penyebab dari luar seperti infeksi, tembakau, bahan polusi di dalam makanan atau udara, sehingga menjadi sel kanker.
Gejala-gejala kanker kolorektal meliputi perdarahan pada usus besar yang ditandai dengan ditemukannya darah pada feses saat buang air besar, perubahan kebiasaan buang air besar (diare atau sembelit tanpa sebab yang jelas), penurunan berat badan meski tidak sedang diet, kelelahan, serta rasa sakit di perut atau bagian belakang. Menurut Aru, sebagian besar pasien kanker kolorektal datang dalam stadium lanjut atau stadium tiga ke atas. "Sebenarnya cukup banyak yang datang masih dalam stadium satu, tetapi setelah mendapat diagnosa dokter mereka tidak datang lagi karena berobat alternatif. Setelah datang kembali sudah stadium lanjut," katanya.

Deteksi dini sangat penting supaya kanker bisa ditemukan di stadium dini sehingga akhirnya peluang kesembuhan menjadi makin besar. Ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker kolorektal, antara lain pemeriksaan tes darah samar pada feses, colok dubur, atau kolonoskopi untuk mengambil contoh jaringan pada polip. Terapi perawatan kanker kolorektal saat ini terus berkembang. Pilihan terapi berdasarkan pada stadium, posisi, serta ukuran tumornya. Pada kanker di stadium awal tindakan paling umum adalah pembedahan serta kemoterapi untuk memastikan kanker telah hilang dan tak akan muncul lagi. Pada stadium lanjut bisa dilakukan kemoterapi dan terapi sasaran untuk meningkatkan harapan dan kualitas hidup pasien.

Bagaimana menyembuhkan buang air besar yang disertai darah?
Q: Dear Dokter, Saya buang air besar keluar darah, apa yang salah ya? Bagaimanakah menyembuhkannya?
A: Jika BAB berdarah, kemungkinan itu adalah ambeyen/sembelit, apakah BAB juga keras? Untuk menyembuhkan sakit ambeyen/wasir dapat dilakukan dengan:
Ubah pola duduk dan lama duduk.
Banyak makan sayur-sayuran, buah-buahan dan usahakan banyak minum air putih

Ada obat untuk ambeyen namun harus dengan resep dokter. Jika ambeyen lama tidak sembuh harus waspada penyakit lain, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.