Darah Saat BAB
Jangan abaikan jika saat buang air besar (BAB)
mengeluarkan bercak darah. Bisa jadi itu
adalah tanda-tanda awal penyakit kanker usus besar atau kanker kolorektal.
Peningkatan jumlah kasus kanker kolorektal antara lain dipicu oleh pola makan
tinggi lemak dan minim serat. Kanker usus besar (kolon) dan daerah antara usus besar dan
anus memiliki banyak persamaan, karena itu seringkali secara bersama-sama
sering disebut dengan kanker kolorektal.
Menurut data WHO, setiap tahunnya diperkirakan 608.000 orang
meninggal karena kanker kolorektal. Penyebab pasti kanker ini memang belum
diketahui, tetapi ada beberapa hal yang meningkatkan risiko, antara lain pola
makan tidak sehat, memiliki radang usus, merokok, serta faktor usia lanjut.
Sebagian besar penderita kanker kolorektal memang berusia di
atas 50 tahun, tetapi jumlah pasien yang berusia muda terus meningkat.
"Makin banyak pasien saya yang baru berusia pertengahan tiga
puluhan," kata Dr.Aru Sudoyo, Sp.PD, ahli hepatologi-onkologi medik dari
RS.Medistra Jakarta.
Selain pola makan, aktivitas fisik yang kurang serta faktor
genetik akan semakin meningkatkan faktor risiko. Menurut teori para ahli,
sebagian besar orang memiliki gen tidur yang bisa menghasilkan sel kanker. Gen
ini tetap tidur sampai kemudian diaktifkan oleh penyebab dari luar seperti
infeksi, tembakau, bahan polusi di dalam makanan atau udara, sehingga menjadi
sel kanker.
Gejala-gejala kanker kolorektal meliputi perdarahan pada
usus besar yang ditandai dengan ditemukannya darah pada feses saat buang air
besar, perubahan kebiasaan buang air besar (diare atau sembelit tanpa sebab
yang jelas), penurunan berat badan meski tidak sedang diet, kelelahan, serta
rasa sakit di perut atau bagian belakang. Menurut Aru, sebagian besar pasien kanker kolorektal datang
dalam stadium lanjut atau stadium tiga ke atas. "Sebenarnya cukup banyak
yang datang masih dalam stadium satu, tetapi setelah mendapat diagnosa dokter mereka
tidak datang lagi karena berobat alternatif. Setelah datang kembali sudah
stadium lanjut," katanya.
Deteksi dini sangat penting supaya kanker bisa ditemukan di
stadium dini sehingga akhirnya peluang kesembuhan menjadi makin besar. Ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk
mendeteksi kanker kolorektal, antara lain pemeriksaan tes darah samar pada
feses, colok dubur, atau kolonoskopi untuk mengambil contoh jaringan pada
polip. Terapi perawatan kanker kolorektal saat ini terus
berkembang. Pilihan terapi berdasarkan pada stadium, posisi, serta ukuran
tumornya. Pada kanker di stadium awal tindakan paling umum adalah pembedahan
serta kemoterapi untuk memastikan kanker telah hilang dan tak akan muncul lagi.
Pada stadium lanjut bisa dilakukan kemoterapi dan terapi sasaran untuk
meningkatkan harapan dan kualitas hidup pasien.
Bagaimana menyembuhkan buang air besar yang disertai darah?
Q: Dear Dokter, Saya buang air besar keluar darah, apa yang
salah ya? Bagaimanakah menyembuhkannya?
A: Jika BAB berdarah, kemungkinan itu adalah
ambeyen/sembelit, apakah BAB juga keras? Untuk menyembuhkan sakit ambeyen/wasir
dapat dilakukan dengan:
Ubah pola duduk dan lama duduk.
Banyak makan sayur-sayuran, buah-buahan dan usahakan banyak
minum air putih
Ada obat untuk ambeyen namun harus dengan resep dokter. Jika
ambeyen lama tidak sembuh harus waspada penyakit lain, sebaiknya konsultasikan
dengan dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar