Epidemiologist

Epidemiologist
Epidemiologists help with study design, collection and statistical analysis of data, and interpretation and dissemination of results (including peer review and occasional systematic review). Epidemiology has helped develop methodology used in clinical research, public health studies and, to a lesser extent, basic research in the biological sciences
Tampilkan postingan dengan label Kista. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kista. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 Januari 2014

Penyakit kista


/2013
Last modified:20/05/2013

Summary:

penyakit kista merupakan penyakit yang rawan bagi kaum hawa. Biasanya muncul saat kondisi setelah mempunyai keturunan.
Penyakit kista merupakan penyakit yang banyak menyerang kaum wanita. Kista sendiri merupakan benjolan yang berisi cairan yang berada di indung telur. Penyakit kista ini sebenarnya merupakan penyakit tumor jinak, karena kebanyakan penanganannya tidak melalui operasi besar. Namun berdasarkan tingkatan keganasan, penyakit kista dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Kista non-neoplastik, yang sifatnya jinak dan biasanya akan mengempis sendiri setelah 2 hingga 3 bulan
2. Kista neoplastik, kista ini umumnya harus dioperasi, namun hal itu pun tergantung pada ukuran dan sifatnya
kista
Menurut Dr. dr. T. Z.Jacoeb, SpOG-KFER, kista tidak hanya dapat tumbuh di ovarium atau indung telur wanita saja, tetapi juga dapat tumbuh di paru-paru, usus dan bahkan di otak. Penyakit kista dapat disebabkan oleh polusi udara dan debu.
Adanya dioksin dari asap pabrik dan pembakaran gas bermotor dapat menurunkan daya tahan tubuh manusia yang kemudian akan membantu tumbuhnya kista. Selain itu dari faktor makanan, lemak berlebih atau lemak yang tidak sehat akan mengakibatkan zat-zat lemak tidak dapat dipecah dalam proses metabolisme sehingga akan meningkatkan hormon testosteron.
Ada 4 macam kista indung telur. Kista fungsional, dermoid, cokelat (endometriosis) dan kista kelenjar (cystadenoma). Sampai saat ini masih belum diketahui bagaimana terjadinya kista. Biasanya tumbuh sangat pelan dan sering terjadi keganasan pada umur lebih 45 tahun. Dari keempat kista ini yang paling banyak dan justru sering mengecil sendiri seiring dengan membaiknya keseimbangan hormonal adalah kista fungsional.
Penyakit kista juga dapat dikatakan penyakit degeneratif atau keturunan. Jika orang tua atau nenek anda pernah menderita penyakit kista atau mioma, maka dapat dipastikan anda termasuk salah satu keturunan pembawa sifat penyakit kista.
kista ovarium
Namun pembawa sifat bukan berarti penderita penyakit kista, anda dapat mencegah timbulnya penyakit kista dengan gaya hidup sehat. Hindari makanan-makanan berlemak tinggi, rajinlah berolah raga serta konsumsilah makanan dan minuman yang mengandung antioksidan. Karena antioksidan dapat menangkal radikal bebas dari polusi debu dan udara.
Walaupun penyakit kista ini termasuk penyakit jinak, tatapi penyakit ini memiliki potensi untuk menjadi penyakit ganas. Dan apabila sudah menjadi seperti itu maka harus ditangani serius. Meskipun toh belum ganas, kista jika terplintir akan mengakibatkan rasa sakit yang sangat perih.
Beberapa gejala timbulnya penyakit kista adalah rasa nyeri sewaktu haid, nyeri perut bagian bawah, sering merasa ingin buang air besar atau kecil, dan pada keadaan yang sudah lanjut dapat teraba benjolan pada daerah perut. Dan jika kista pecah, misalnya saat berhubungan seksual, penderita akan merasa nyeri yang bertambah bila melakukan aktivitas fisik berat.

Penyebab Kista

Kista Ovarium
Kista ovarium adalah jaringan seharusnya berada di dalam rahim tumbuh di tempat lain seperti saluran telur dan ovarium. Kista merupakan tumor jinak berupa kantong abnormal berisi cairan atau setengah cair yang tumbuh dalam indung telur (ovarium). Tumbuhnya kista tersebut bisa membuat terganggunya siklus haid, tingkat kesuburan dan juga rasa sakit yang luar biasa. Kista ovarium biasanya tidak bersifat kanker.
Salah satu pengobatan kista ovarium adalah dengan pengangkatan atau operasi. Kista diangkat jika besarnya lebih dari 4 cm. Jika sudah lebih dari 4 cm, akan ada resiko terpuntir. Untuk meyakinkan ukurannya, dapat dilakukan USG saat haid. Selain melakukan operasi, pengobatan kista ovarium juga bisa dilakukan dengan cara alami. Salah satunya dengan mengonsumsi tomat. Kandungan zat likopen dalam tomat ternyata bisa mengurangi aktivitas sel kista hingga 90%. Selain itu, tomat juga bisa mempercepat pemulihan bekas luka akibat operasi, mengurangi aktivitas sel tumor jinak, serta mencegah penuaan dini.
kista-ovarium
Pencegahan kista ovarium :
  • Berolahraga yang cukup
  • Menjalankan pola hidup sehat
  • Bagi pasangan yang sudah menikah, usahakan hamil sesegera mungkin karena hal ini dapat mencegah pembentukan kista melalui cara mengurangi frekuensi haid dan aktivitas hormon.
  • Rutin memeriksakan diri ke dokter.
Penyebab Kista Ovarium:
  • Gangguan pembentukan hormon pada hipotalamus hipofise (organ yang mengatur pembentukan hormon pada manusia)
  • Gangguan pembentukan hormon indung telur.
Gejala Kista Ovarium:
  • Kista yang berukuran kecil tidak menunjukkan gejala atau rasa sakit, kecuali jika pecah atau terpuntir.
  • Kista yang berukuran besar atau banyak, dapat menimbulkan : rasa sakit pada panggul, sakit saat berhubungan seks, peradangan rahim yang normal.
I. Resep Pertama
Bahan-Bahan :
- 1 genggam daun dan batang benalu teh/benalu jeruk
- 11 lembar daun sambiloto segar
- 1 biji jadam arab
- 3 temu putih

Cara Pemakaian :
- Temu putih dikupas dan diiris tipis
- Rebus bersama bahan lainnya dengan 5 gelas air hingga tersisa sekitar 3 gelas air.
- Angkat dan saring sebelum diminum
- Lakukan 3 kali sehari
II. Resep Kedua
Bahan-Bahan :
- 30 gram daun dewa segar
- 30 gram temu putih segar
- 11 gram sambiloto kering
Cara Pemakaian :
- Cuci bersih daun dewa dan temu putih
- Kemudian potong tipis-tipis
- Rebus semua bahan dengan 3 gelas air hingga tersisa sekitar separuhnya
- Kemudian diangkat, setelah dingin lalu disaring
- Minum ramuan dengan dosis 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas.
III. Resep Ketiga
Bahan-Bahan :
- 5 gram buah mahkota dewa kering
- 30 gram rumput mutiara
Cara Pemakaian :
- Cuci bersih semua bahan
- Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa separuhnya
- Angkat dan saring sebelum diminum.
- Minum ramuan 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas
Penyebab Kista Payudara
Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus oleh selaput semacam jaringan. Bentuknya kistik dan ada pula yang berbentuk seperti anggur. Kista dapat berisi udara, cairan kental, maupun nanah. Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Itu merupakan alasan mengapa tumor jinak relative mudah diangkat melalui pembedahan dan tidak terlalu membahayakan kesehatan bagi penderitanya.
Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi dua macam, yaitu kista non-neoplastik dan kista neoplastik. Kista non-neoplastik bersifat jinak dan biasanya akan mengempis dengan sendirinya setelah dua atau tiga bulan. Sedangkan kista neoplastik umumnya harus dioperasi, namun tetap tergantung pada ukuran dan sifatnya, apakah membahayakan atau tidak.
Gejala kista payudara ditandai dengan rasa sakit dan tidak nyaman bisa disebabkan oleh kista yang berisi cairan yang tumbuh pada payudara. Kista payudara sebagai raksi dari surut dan meningkatnya aliran hormone dari bulan ke bulan, dari tahun ke tahun, maka kemungkinan akan tumbuh jaringan berserat mirip bekas luka yag mengikat cairan tubuh dan membentuk kista yang keras dan dapat bepindah-pindah. Kadangkala kista akan menekan saraf yang ada didekatnya dan membuat peradangan di jaringan sekitarnya yang menyebabkan pembengkakan di bagian itu.
Sebagai solusinya, dokter mungkin akan menyedot cairan yang ada dalam kista menggunakan jarum suntik yang akan mematikan kista. Namun bila cairan tersebut mengandung darah, dan kista tidak hilang atau bila kista pulih kembali dalam sekejap, maka perlu dilakukan biopsy untuk mengetahui apakah ada keganasan. Bila ada tanda-tanda keganasan kista harus diangkat melalui operasi.
 Biasanya kista jinak tidak akan tumbuh menjadi kanker. Kista kecil tidak perlu diobati. Kista semacam itu muncul dan menghilang dengan sendirinya. Tetapi kista besar yang dapat dirasakan kehadirannya, sebaiknya diangkat. Alicia Gonzales, ND, dosen Bastyr University, Seattle, menasehatkan untuk mengurangi konsumsi kopi untuk menghambat kista tumbuh kembali. Tentu tidak semua wanita harus mengurangi minum kopi, namun sebagian besar yang menderita kista mengalami penyembuhan setelah mengurangi kopi.

Faktor-Faktor Penyebab Kista Ovarium

Kista ovarium merupakan sebuah kantung kecil berisi cairan yang berkembang pada ovarium. Pada dasarnya, di dalam diri setiap wanita pasti mempunyai kista. Kebanyakan kista tidak berbahaya, namun ada beberapa kista yang dapat menimbulkan masalah seperti pecah, perdarahan, dan sakit. Untuk menghilangkan kista, perlu dilakukan pembedahan. Hal ini sangat penting untuk memahami fungsi dari ovarium dan apa penyebabnya sehingga bisa terbentuk kista.
Setiap wanita memiliki dua ovarium yang menyimpan dan melepaskan telur. Ukuran pada masing-masing ovarium sebesar biji kenari. Ovarium terletak di kanan dan di kiri rahim. Setiap bulan, satu ovarium menghasilkan sel telur. Proses ini merupakan di mulainya siklus menstruasi bulanan seorang wanita.
Telur tersebut tertutup di dalam kantong yang disebut dengan folikel. Telur tumbuh di dalam ovarium sampai hormon estrogen, sinyal rahim untuk mempersiapkan diri untuk telur. Pada saat gilirannya, lapisan rahim akan menebal dan mulai mempersiapkan untuk implantasi telur yang dibuahi menghasilkan kehamilan. Siklus ini terjadi setiap bulan dan biasanya berakhir ketika telur tidak dibuahi. Hal ini disebut periode menstruasi.
Kista ovarium biasanya timbul pada wanita usia 20-30 tahun. Kista ini tergolong jinak dan tidak akan berubah menjadi kanker ganas. Kista ovarium akan hilang dengan sendirinya tanpa dilakukan pengobatan.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang bisa mengembangkan kista ovarium, di antaranya :
- Keturunan, ibu atau nenek menderita kista serupa
- Siklus menstruasi yang tidak teratur
- Peningkatan distribusi lemak tubuh bagian atas
- Menstruasi datang lebih awal (umur 11 tahun atau lebih muda)
- Infertilitas
- Hipotiroidisme atau ketidakseimbangan hormon
- Tamoxifen (Soltamox) terapi untuk kanker payudara
- Kontrasepsi oral / pengendalian kelahiran yang menggunakan pil mengurangi resiko pengembangan kista ovarium karena mereka mencegah indung telur dari memproduksi telur selama ovulasi.

Kamis, 09 Januari 2014

Gejala Kista

Gejala Kista

Secara keseluruhan, struktur tubuh wanita lebih kompleks daripada pria. Demikian pula organ vital dan penyakit yang mungkin di deritanya, misalnya kista. Kista adalah tumor berupa kantong yang berisi cairan. Organ reproduksi yang dapat mengalami kelainan berupa kista adalah ovarium. Kista ovarium pun beragam jenisnya, tergantung dari jaringan yang membentuknya, dan cairan yang ada didalamnya.
Penyebab timbulnya kista sangat bervariasi, tetapi yang paling sering disebabkan oleh pertumbuhan folikel pada indung telur yang berubah menjadi kista folikel. Folikel sebenarnya adalah kantong yang berisi cairan dalam jumlah normal (tidak berlebihan) dan mengandung sel telur. Kista folikel terbentuk bila pada satu siklus haid, folikel tumbuh menjadi lebih besar dari biasanya dan sel telur tidak bisa keluar dari indung telur (tidak bisa ovulasi).
Seiring berjalannya waktu, kista folikel bisa berubah dengan sendirinya. Kista ini bisa berisi darah yang disebut kista hemoragik atau kista endometrioid. Penyebabnya adalah trauma atau terjadi kebocoran dari pembuluh darah yang sangat kecil ke dalam kantong telur. Cairan kista endometrioid berupa darah haid, dan kista dermoid terdiri dari jaringan rambut dan lemak. Kista termasuk jenis tumor yang angka kejadiannya cukup tinggi pada alat reproduksi. Kista dapat mengganggu proses reproduksi untuk terjadinya kehamilan.
Biasanya, seorang wanita tidak menyadari bila dirinya menderita kista, kecuali kalau sudah besar dan teraba dari luar. Kalaupun ada gejala, yang paling sering timbul adalah rasa sakit bila wanita tersebut menggerakkan perutnya. Rasa sakit ini bisa timbul karena terjadi robekan kista, pertumbuhan yang cepat, tegangan, atau perdarahan yang terjadi ke dalam kistanya sendiri atau kista yang berliku di sekitar suplai perdarahannya. Kista sering ditemukan secara kebetulan saat seorang wanita diperiksa karena ada keluhan pada kandunganya. Pemeriksaan USG merupakan teknik pemeriksaan yang sangat akurat terhadap adanya kista di daerah kandungan.
Teknik USG ini tidak menimbulkan rasa sakit atau berbahaya. Meskipun demikian, pemeriksaan USG harus dilakukan oleh dokter yang memang kompeten dalam pemeriksaan USG. Selain pemeriksaan USG, kista juga bisa terdeteksi dengan pemeriksaan lain seperti pemindaian CAT atau MRI (magnetic resonance imaging). Namun, pemeriksaan ini biasanya relatif lebih mahal.
Pada wanita yang berusia 40 tahun atau kurang dari 40 tahun dan siklus haidnya normal, bila ada benjolan pada indung telur umumnya merupakan kista ovarium yang fungsional. Namun benjolan tersebut tidak benar-benar abnormal karena kondisi abnormal karena kondisi tersebut berkaitan dengan proses ovulasi (keluarnya sel telur dari indung telur) yang terjadi pada siklus haid normal. Pada umumnya benjolan seperti ini akan menghilang dengan sendirinya pada siklus-siklus haid berikutnya. Oleh karena itu, bila hal tersebut terjadi, terutama pada wanita berusia 20-30 tahun, kista ini harus diobservasi, apakah pada siklus-siklus haid berikutnya masih ada atau tidak. Jika masih ada, apakah besarnya tetap atau makin membesar.