Darah yang keluar bersama kotoran atau tinja
seringkali diabaikan oleh kebanyakan orang, apalagi darah yang keluar tidaklah
banyak. Tapi ternyata mengabaikan sedikit saja darah yang keluar dari kotoran
dapat berakibat sangat buruk. Karena hal tersebut bisa saja tanda kanker usus
besar.
"Banyak penderita kanker usus besar tidak sadar bahwa
mereka terjangkit penyakit tersebut sampai penyakit itu semakin parah,"
kata Dr Dean Koh, Ahli Bedah Mount Elizabeth Novena Hospital, Singapura, dalam
keterangan tertulis yang diterima detikHealth pada Kamis (1/8/2013).
Seperti yang terjadi pada Toni (50), dia mengalami
pendarahan pada saat buang air besar. Meski terkejut tapi dia tidak khawatir.
Saat itu ia berpikir bahwa mungkin saja itu hanya masalah penumpukan tinja dan
bukan masalah besar.
Tapi ternyata setahun kemudian pendarahan kembali terjadi
dan setelah melakukan kolonoskopi, hasilnya mengatakan bahwa ia memiliki tumor
ganas.Kisah itu merupakan salah satu contoh dari pengabaian darah
yang keluar saat buang air besar. Dr Koh menyarankan bagi siapa saja yang
melihat ada darah di tinjanya untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Ia juga
merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan feses secara berkala bagi yang
pernah mengalami pendarahan, atau koloskopi setiap 10 tahun sekali, setelah
usia 50 tahun.Kanker usus besar atau disebut juga kanker kolorektal
merupakan salah satu jenis kanker ganas yang tumbuh pada permukaan usus besar
(kolon) atau anus (rectum).
Kanker usus besar terjadi pada bagian epitel mukosa
usus besar. Faktor penyebabnya bisa keran genetik atau zat karsinogenik pada
tubuh. Gaya hidup saat ini dengan makan makanan siap saji sangat berpengaruh
pada risiko terjangkitnya penyakit ini.Untuk mencegah kanker usus besar, perlu diketahui gejala-gejalanya,
terutama pada perubahan kebiasaan buang air besar, terjadinya pendarahan ketika
buang air besar, serta kehilangan berat badan serta nafsu makan. Selain itu,
lakukanlah pengobatan dini. Yang tidak kalah penting adalah mengurangi makanan
berlemak dan diet, makan lebih banyak buah dan sayuran, serta tentunya olahraga
secara teratur.Penelitain telah menunjukkan bahwa pemeriksaan feses dan
darah secara berkala dapat mengurangi peluang kematian akibat kanker usus besar
hingga 15-21 persen. Selain itu, kolonoskopi dapat mengurangi risiko kematian
sampai 60-90 persen. Kanker usus dapat disembuhkan jika didiagnosis secara
dini.
"Treatmen yang dilakukan bagi orang berusia dibawah 50
tahun untuk mencegah kanker ini adalah dengan menggunakan kolonoskopi setiap
lima tahun sekali. Namun bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan
kanker usus besar bisa melakukan screening setiap tiga tahun sekali,"
tutup Dr Koh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar