Pengukuran &
Statistik dalam Epidemiologi
Perhitungan Sederhana
Pengukuran
mengenai Prevalensi terjadinya penyakit dalam kurun waktu tertentu
Prevalensi
= (Jumlah terjadinya penyakit) /
(Jumlah Populasi)
Insiden,
mengukur penambahan kasus baru pada sebuah populasi yang beresiko terhadap satu
penyakit tertentu selama periode waktu tertentu. Cumulative incidence (CI)
menggambarkan probabilitas terjadinya satu penyakit pada seorang individu pada
waktu dan populasi tertentu.
Cumulative
incidence= (Jumlah kasus baru dari suatu penyakit selama kurun waktu tertentu)
/ (Jumlah populasi yang beresiko)
Tingkat
kematian (Mortality Rate), diukur dari:
Mortality
rate = (Jumlah kematian) / (Jumlah Populasi)
Tingkat
kematian per kasus (Case-fatality rate), diukur dari:
Case-fatality
rate = (Jumlah kematian pada suatu penyakit ) / (Jumlah kasus pada suatu
penyakit)
Attack Rate
Attack
rate = (Jumlah kasus pada suatu penyakit) / (Jumlah populasi yang beresiko pada
suatu penyakit pada periode tertentu)
Uji Sensitifitas dan Spesifisitas:
Pengukuran
Sensitivitas bertujuan untuk menghitung banyaknya orang yang sungguh-sungguh
dinyatakan terkena penyakit dengan hasil tes positif.
Sensitivitas = (Nilai positif yang sebenarnya) / (Nilai positif yang sebenarnya
+ Nilai negatif palsu)
Pengukuran
Spesifisitas ditujukan untuk menghitung banyaknya orang yang tidak mengidap
suatu penyakit dengan hasil tes negatif.
Spesifisitas = (Nilai negatif
yang sebenarnya) / (Nilai negatif yang sebenarnya + nilai positif palsu)
Analisis
terhadap pengukuran sensitivitas dan spesifisitas biasanya didukung oleh test
laboratorium dan dilengkapi dengan analisis kurva ROC. Kurva ROC bertujuan
untuk menguji performance dari sebuah test dalam suatu rentang nilai tertentu.
Positive Predictive Value (PPV) merupakan sebuah pengukuran untuk
mengetahui probabilitas seorang pasien benar-benar mengidap suatu penyakit.
PPV =
(Nilai positif yang sebenarnya) / (Nilai positif yang sebenarnya + Nilai
positif palsu) atau PPV = (Prevalence) x (sensitivity) / (Prevalensi x
sensitivitas + (1 – prevalensi) x (1 – spesifisitas))
Negative Predictive Value (NPV) menggambarkan probabilitas seorang
pasien benar-benar tidak mengidap suatu penyakit.
NPV =
(Nilai negatif yang sebenarnya) / (Nilai negatif yang sebenarnya + Nilai
negatif palsu)
Atau
:
NPV
= (1 – prevalence) x (specificity) / ((1 – prevalence) x specificity +
prevalence x (1 – sensitivity))
Deskriptif Statistik
Deskriptif
statistik membantu peneliti untuk melihat rangkuman dari sekumpulan data. Pada
dasarnya ada dua pengukuran dalam deskriptif statistik, yaitu : ukuran
pemusatan dan ukuran penyebaran.
Ukuran pemusatan, diantaranya:
-
mean : yaitu rata-rata dari data
-
median : yaitu nilai tengah dari data
-
modus : yaitu nilai yang paling sering muncul.
Ukuran penyebaran, diantaranya:
-
Range (R) = Nilai tertinggi – Nilai terendah
-
Varian adalah rata-rata jarak kuadrat dari masing masing data terhadap
rata-ratanya.
-
Standar deviasi adalah akar dari varian
Statistik Inferensia
Uji hipotesa
Hipotesa
adalah pernyataan tentang populasi. Uji hipotesis ditujukan untuk menguji apakah
suatu hipotesa dapat dibenarkan secara statistik.
Uji
hipotesis selalu menggunakan dua kondisi yang bertolak belakang,
Hipotesis
nol (H0) dan hipotesis alternative (H1). Hipotesis nol menyatakan bahwa tidak
ada perbedaan antara nilai-nilai sampel dan parameter popoulasi yang diuji,
sedangkan hipotesis alternatif menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara
nilai-nilai sampel dan parameter populasi yang diuji. Dalam melakukan uji
hipotesis, terdapat dua jenis kesalahan, yaitu:
a.
Kesalahan tipe I adalah kesalahan yang terjadi karena menolak hipotesa nol (H0)
padahal H0 benar atau dengan kata lain, adalah kesalahan menyimpulkan
terjadinya suatu perbedaan yang signifikan padahal secara aktual tidak ada
perbedaan dalam data. Probabilitas terjadinya kesalahan tipe I ini dinyatakan
dengan alpha.
b.
Kesalahan tipe II adalah kesalahan yang terjadi karena tidak menolak H0 padahal
H0 salah. Probabilitas terjadinya kesalahan tipe II ini dinyatakan dengan beta
Berikut
ini adalah beberapa uji hipotesis yang sering dipakai:
-
Z-test, digunakan untuk membandingkan rata-rata sampel
-
Uji chi-square, digunakan untuk menilai apakah perbedaan antara dua kelompok
data yang berskala nominal
-
F-test, digunakan untuk membandingkan uda varian sampel yang berbeda
-
ANOVA, seringkali digunakan untuk menganalisis adanya perbedaan antar kelompok
oleh beberapa variabel terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar