Orgasme
Orgasme berarti pelepasan
tiba-tiba ketegangan seksual yang
terkumpul, yang mengakibatkan kontraksi otot ritmik di daerah pinggul yang menghasilkan sensasi kenikmatan
yang tinggi dan diikuti relaksasi yang cepat.
Ini biasanya berlangsung untuk beberapa detik. Orgasme juga sebagian merupakan
pengalaman psikologis akan kenikmatan dan pembuangan, saat pikirandifokuskan hanya pada
pengalaman pribadi. Orgasme kadang-kadang disebut klimaks atau
kedatangan.
Dalam riset asli siklus respon seksual manusia,
orgasme merupakan tahap yang ketiga dari 4 tahap, terjadi setelah tahap
peningkatan dan sebelum fase penyelesaian. Model siklus respon seksual lain
yang diterima luas yang dikembangkan oleh Helen Singer Kaplan, MD, PhD.
melibatkan hanya 3 tahap: gairah, kesenangan dan orgasme.
Orgasme berbeda dari satu orang ke orang lain
dan untuk setiap individu pada waktu yang berbeda. Terkadang orgasme merupakan gelombang sensasi
yang meletup-letup dan menakjubkan, sementara lainnya lebih ringan, halus dan
tidak terlalu kuat. Perbedaan intensitas orgasme
dapat disebabkan faktor fisik, seperti kelelahan dan lamanya waktu sejak orgasme
terakhir, sekaligus juga faktor psikososial, termasuk
suasana hati, hubungan dengan pasangan, aktivitas, harapan, dan perasaan
mengenai pengalaman itu.
Fisiologi orgasme
Ada
beberapa komponen fisiologis dari orgasme. Pertama, orgasme
merupakan respon total tubuh, bukan hanya kondisi
pinggul. Pola gelombang otak telah menunjukkan perubahan yang nyata
selama orgasme, dan otot-otot pada banyak area tubuh yang berbeda berkontraksi selama tahap respon seksual ini.
Beberapa orang mengalami kontraksi otot wajah yang tidak disengaja,
menghasilkan mimik yang
tampak seperti meringis atau ekspresi ketidaknyamanan atau ketidaksenangan,
namun ini sebenarnya indikasi dari rangsangan seksual yang tinggi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa area orgasme pada wanita tidak bergantung pada
area genital saja melainkan area tubuh pun dapat membuat wanita orgasme bila
dirangsang dengan baik.[1]
Ciri
fisik yang paling khas dari orgasme adalah sensasi yang ditimbulkan oleh
kontraksi ritmik berkelanjutan dari otot pubokoksigeus.
Bersamaan dengan kontraksi dari Spinkter anal (otot cincin yang menyempitkan atau
meregangkan mulut dubur), rectum dan perineum, rahim dan lapisan luar ke-3 vagina (landasan orgasmik),
klitoris tertutup clitoral
hood, daerah sekitar kelamin berwarna merah, labium
minor berubah warnanya
menjadi gelap untuk wanita, dan pembuluh dan otot
ejakulatori di sekitar penis untuk pria, ini menyusun refleks
orgasme. Beberapa kontraksi pertama kuat dan dekat satu sama lain, terjadi
dalam interval sekitar 0,8 detik. Sementara orgasme berlanjut, kontraksi akan
berkurang baik secara intensitas maupun lamanya, dan terjadi pada interval yang
lebih jarang.
Walau
terdapat perbedaan anatomi antara alat kelamin pria dan wanita,
orgasme pada pria dan wanita secara fisiologis dan psikologis,
atau subjektif,
sangat serupa. Sebenarnya, penelitian telah dilakukan dimana para 'ahli' tidak
dapat menentukan jenis kelamin dengan pasti saat membaca gambaran
orgasme-orgasme yang semua petunjuk anatominya dihilangkan.
Penggambaran orgasme
Para
wanita telah menjelaskan bahwa sensasi orgasme dimulai dengan perasaan tegang,
lalu diikuti dengan cepat oleh perasaan nikmat yang biasanya mulai di klitoris dan menyebar ke pinggul. Alat-alat kelamin seringkali digambarkan menjadi hangat,
seperti disetrum atau geli, dan sensasi fisik ini biasanya menyebar melalui
beberapa bagian dari tubuh. Kebanyakan wanita juga merasakan kontraksi otot di
vagina atau pinggul bawah mereka, sering disebut sebagai 'denyut pinggul'.
Perasaan
subyektif orgasme pada pria telah dilukiskan cukup konsisten sebagai
diawali dengan sensasi kehangatan atau tekanan mendalam yang berhubungan dengan
'ejakulasi tak terhindarkan', tahap dimana ejakulasi tak bisa dihentikan. Itu lalu
dirasakan sebagai kontraksi nikmat yang tajam dan kuat, yang melibatkan otot pubokoksigeus, sfinkter anal, rektum, perineumdan
kemaluan. Beberapa pria melukiskan bagian ini sebagai sensasi pemompa.
Akhirnya, aliran hangat cairan atau sensasi 'penembakan' menggambarkan proses
sebenarnya aliran semen (cairan sperma) melalui uretra (saluran kencing dalam kemaluan selama
ejakulasi). Penting untuk diketahui bahwa orgasme dan ejakulasi bukan merupakan kesatuan di peristiwa
yang sama. Walau mereka biasanya terjadi bersamaan, seorang pria dapat mencapai
orgasme tanpa berejakulasi
Perbedaan fase orgasme pada jenis kelamin[sunting | sunting sumber]
Perbedaan
utama antara fase orgasmik wanita dan pria adalah jauh lebih banyak wanita
daripada pria yang memiliki kemampuan fisik untuk mencapai satu atau lebih
orgasme tambahan dalam waktu singkat tanpa jatuh di bawah tingkat kenaikan
gairah seksual.
Mengalami orgasme berulang tergantung pada rangsangan dan minat seksual
berkelanjutan. Karena semuanya ini tidak terjadi setiap kali bagi kebanyakan
wanita, orgasme berulang tidak terjadi pada setiap hubungan seksual. Di sisi
lain, saat berlangsungnya ejakulasi, pria memasuki tahap pemulihan yang disebut
periode refraktori (pembelokan/pembubaran). Selama waktu
ini, orgasme atau ejakulasi lebih lanjut secara fisik tidak mungkin. Namun,
beberapa pria bisa belajar mendapat orgasme tanpa berejakulasi dengan begitu
menjadikannya mungkin untuk mengalami orgasme berulang.
Macam-macam orgasme
Ada empat
tipe orgasme yang dikenali, yaitu:
·
Orgasme klitoral. Di masa
lalu, kita tidak tahu bahwa wanita butuh stimulasi klitoris agar mencapai orgasme.
Sekarang, rangsangan atas organ ini sering kali digunakan agar wanita mencapai
orgasme.
·
Orgasme vaginal. Tipe
ini melibatkan area yang disebut G-spot dan bagian-bagian sensitif lainnya
yang berada di dalam vagina. Orgasme ini sangat berbeda dan secara fisik bisa
terasa makin intens tergantung kemampuan pasangan memainkan perannya. Tapi yang
jelas, saat Anda mencapainya, energi Anda bukannya menurun, malahan meningkat.
·
Orgasme multipel. Saat
satu ronde hubungan seksual berlangsung Anda mendapatkan dan
merasai puncak-puncak kenikmatan (orgasme) beberapa kali seperti untaian
mutiara yang berjejer, itulah yang disebut multipel
orgasme.
·
Orgasme seluruh tubuh. Memang
sangat jarang dialami sebagian besar wanita namun dengan latihan yang tepat,
wanita atau bahkan pria dapat merasakannya.
brief but very comprehensive overview of orgasm
BalasHapus