1. Pengertian
PMS
Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut juga venereal, berasal
dari kata venus, yaitu dewi cinta dari romawi kuno. Penularan penyakit ini
biasanya terjadi karena seringnya seseorang melakukan hubungan dengan
berganti-ganti pasangan. Bisa juga karena melakukan hubungan seksual yang
sebelumnya telah terjangkit salah satu penyakit ini. (Ajen Dianawati, 2003)
Penyakit Menular Seksual (PMS) atau Penyakit Kelamin (venereal
diseases) telah lama dikenal dan beberapa di antaranya sangat populer di
Indonesia, yaitu sifilis dan kencing nanah. Dengan semakin majunya peradaban
dan ilmu pengetahuan, makin banyak pula ditemukan penyakit-penyakit baru, dan
istilah venereal diseases berubah menjadi sexually transmitted diseases atau
infeksi menular seksual (IMS). (Somelus, 2008). Penyakit Menular Seksual (PMS)
(kadang disebut Infeksi Menular Seksual atau penyakit kelamin) adalah
sekelompok infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Kebanyakan PMS dapat ditularkan melalui
hubungan seksual antara penis, vagina, anus dan/atau mulut. (Katrina Smith,
2005)
2. Penyebab
Penularan PMS
Salah satu akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas seks yang
kurang sehat adalah munculnya penyakit menular seksual. Penularan penyakit ini
biasanya terjadi karena seringnya seseorang melakukan hubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan. Bisa juga karena melakukan hubungan seksual dengan orang
yang sebelumnya sudah terkena penyakit ini. (Ajen Dianawati, 2003).
Selain itu, terdapat rentang keintiman kontak tubuh yang dapat
menularkan PMS termasuk ciuman, hubungan seksual, hubungan seksual melalui
anus, kunilingus, anilingus, felasio, dan kontak mulut atau genital dengan
payudara. (Benson and Pernoll, 2009)
Menurut Somelus (2008), Cara lain seseorang dapat tertular PMS
juga melalui :
1. Darah
Dari tansfusi darah yang terinfeksi, menggunakan jarum suntik bersama, atau benda tajam lainnya ke bagian tubuh untuk menggunakan obat atau membuat tato.
Dari tansfusi darah yang terinfeksi, menggunakan jarum suntik bersama, atau benda tajam lainnya ke bagian tubuh untuk menggunakan obat atau membuat tato.
2. Ibu hamil kepada bayinya
Penularan selama
kehamilan, selama proses kelahiran. Setelah lahir, HIV bisa menular melalui
menyusui.
3. Herpes dapat menular
melalui sentuhan karena penyakit herpes ini biasanya terdapat luka-luka yang
dapat menular bila kita tersentuh, memakai handuk yang lembab yang dipakai oleh
orang penderita herpes.
4. Tato dan tindik Pembuatan
tato di badan, tindik, atau penggunaan narkoba memberi sumbangan besar dalam penularan
HIV/AIDS. Sejak 2001, pemakaian jarum suntik yang tidak aman menduduki angka
lebih dari 51 % cara penularan HIV/AIDS.
3. Orang-Orang
Yang Beresiko Tinggi Terkena PMS
Setiap orang bisa tertular IMS. Orang yang paling berisiko
terkena PMS adalah orang yang suka berganti pasangan seksual dan orang yang
walaupun setia pada satu pasangan namun pasangan tersebut suka berganti-ganti
pasangan seksual. Kebanyakan yang terkena IMS berusia 15 – 29 tahun, tapi ada
pula bayi yang lahir membawa IMS karena tertular dari ibunya. (http://somelus.wordpress.com,
di akses 8 April 2011)
Menurut Aria Pranata (2010), yang tergolong kelompok resiko
tinggi terkena PMS adalah :
1. Usia
a) 20 – 34 tahun pada laki –
laki
b) 16 – 24 tahun pada wanita
c) 20 – 24 tahun pada kedua
jenis kelamin
2. Pelancong
3. Pekerja seksual komersial
atau wanita tuna susila
4. Pecandu narkotik
5. Homoseksual
4. Jenis
- Jenis PMS
1. Penyakit
Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Organisme dan Bakteri
a. HIV
HIV adalah singkatan dari Human immunodeficiency Virus. Infeksi
akut dilaporkan dapat menyebabkan suatu sindrom menyerupai mononucleosis dengan
gejala demam, malaise, nyeri otot, nyeri kepala, kelelahan, ruam generalisata,
sakit tenggorokan, limfadenopati, dan lesi mukokutan yang khas.
Salah satu kesulitan mengenali infeksi Human
Immunideficiency Virus (HIV) adalah masa laten tanpa gejala lama,
antara 2 bulan hingga 5 tahun. Umur rata-rata saat diagnosis infeksi Human
Immunideficiency Virus (HIV) ditegakkan adalah 35 tahun. (Benson and
Pernoll, 2009)
b. Gonorea
Gonorea merupakan penyakit menular yang paling sering di jumpai
di berbagai Negara yang lebih maju. Rerata di Negara-negara ini adalah 5-10
kali lebih tinggi dibandingkan dengan Negara yang kurang maju. (Linda, 2008)
Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual. Sebutan lain
penyakit ini adalah kencing nanah. Penyakit ini menyerang organ seks dan organ
kemih. Selain itu akan menyerang selaput lendir mulut, mata, anus, dan beberapa
bagian organ tubuh lainnya. Bakteri yang membawa penyakit ini dinamakan
gonococcus. Kokus gram negative yang menyebabkan penyakit ini yaitu Neisseria
Gonorrhoeae. (Ajen Dianawati, 2003)
Gejala Klinis Gonorhea yaitu :
1. Pria :
duh tubuh uretra,
kental, putih kekuningan atau kuning
2. Wanita :
seringkali tanpa
gejala, bila ada duh tubuh putih atau kuning terutama di daerah mulut rahim
sehingga perlu pemeriksaan dalam. (Depkes RI, 2008).
Konsekwensi kesehatan yang paling penting akibat infeksi
gonorrhea adalah kerusakan tuba fallopi yang berkaitan dengan predisposisi
terjadinya kehamilan ektopik (tuba) dan infertilitas. (Linda, 2008)
c. Sifilis
Sifilis dikenal juga dengan sebutan “raja singa”. Penyakit ini
sangat berbahaya. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual atau
penggunaan barang-barang dari seseorang yang tertular (seperti baju, handuk,
dan jarum suntik). Penyebab timbulnya penyakit ini adalah kuman treponema
pallidum. Kuman ini menyerang organ-organ penting tubuh lainnya seperti selaput
lendir, anus, bibir, lidah dan mulut. (Ajen Dianawati, 2003)
Gejala umum yang timbul pada sifilis yaitu adanya luka atau
koreng, jumlah biasanya satu, bulat atau, lonjong, dasar bersih, teraba kenyal
sampai keras, tidak ada rasa nyeri pada penekanan. Kelenjar getah bening di
lipat paha bagian dalam membesar, kenyal, juga tidak nyeri pada penekanan.
(Depkes RI, 2008)
Untuk gejala yang lebih khusus, Ajen Dianawati 2003 menuliskan
bahwa Penularan dan gejala yang yang terlihat terbagi dalam 3 tingkatan, dan
setiap tingkatan berbeda-beda.
1. Tingkat I
a. Penularannya sudah
terdeteksi sekitar 10-90 hari setelah melakukan hubungan seksual.
b. Gejala yang terlihat
adalah adanya luka kecil bernanah disertai rasa sakit yang amat sangat,
selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar getah bening yang mengeras disekitar
luka, seperti dilipatan paha.
2. Tingkat II
a. Terjadi sekitar 40
hari setelah masuk pada tingkat 1.
b. Gejala yang terlihat
adalah adanya luka-luka kecil berwarna merah di sekitar permukaan kulit, dari
kulit kepala hingga telapak tangan dan kaki. Luka-luka ini timbul karena kuman
telah menyebar melalui peredaran darah.
c. Gejala lainnya
adalah keluhan sakit tenggorokan, punsing, lesu, nyeri otot, terjadi kerontokan
rambut, dan kulit kepala terasa gatal.
3. Tingkat III
a. Terjadi setelah
10-15 tahun kemudian.
b. Gejalanya antara lain
ditemukan benjolan-benjolan pada bagian tubuh yang terserang. Pada anhirnya
bernjolan tersebut melunak dan pecah sehingga mengeluarkan cairan. Bagian tubuh
yang terserang akan mengalami kerusakan. Jika kuman mulai menyerang otak, orang
yang terserang akan mengalami gangguan kejiwaan atau gila. Jika yang diserang
bagian sumsum tulang belakang, niscaya orang tersebut akan mengalami
kelumpuhan, kemunduran kerja jantung, dan kerusakan jaringan susunan saraf,
serta masih banyak lagi kerusakan-kerusakan lainnya. Begitu seterusnya, karena
kuman-kuman tadi dapat menyerang bagian tubuh manapun tanpa memandang siapa
orangnya. Resiko paling fatal penyakit ini dapat mengakibatkan kematian.
c. Perempuan yang hamil
bisa saja terserang penyakit ini, sehingga bayi yang akan lahir mengalami
kelumpuhan fisik dan mental, itupun jika mereka dapat bertahan hidup. Biasanya,
bayi-bayi ini akan meninggal dalam kandungan jika kuman menyerang uterus.
Kalaupun bisa lahir, bayi-bayi ini meninggal seminggu setelah kelahirannya.
Sayangnya, obat untuk menyelamatkan para bayi yang terserang penyakit ini
sampai sekarang belum ada.
d. Vaginitis
Vaginitis adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan adanya
infeksi atau peradangan vagina. Vaginitis biasanya ditandai dengan adanya
cairan berbau kurang enak yang keluar dari vagina. Gejala lain adalah gatal
atau iritasi di daerah kemaluan dan perih sewaktu kencing. Beberapa kasus
vaginitis disebabkan oleh reaksi alergi atau kepekaan terhadap bahan kimia.
Umumnya disebabkan oleh kuman yang ditularkan secara seksual atau yang tadinya
menetap di vagina dan menjadi ganas karena gangguan keseimbangan di dalam
vagina (Hutapea, 2003).
e. Klamidia
Klamidia berasal dari kata Chlamydia, sejenis
organisme mikroskopik yang dapat menyebabkan infeksi pada leher rahim, saluran
indung telur, dan dan saluran kencing. Gejala yang banyak dijumpai pada
penderita penyakit ini adalah keluarnya cairan dari vagina yang berwarna
kuning, disertai rasa panas seperti terbakar ketika kencing. Karena organisme
ini dapat menetap selama bertahun-tahun dalam tubuh seseorang. Ia juga akan
merusak organ reproduksi penderita dengan atau tanpa merasakan gejala apa pun.
(Ajen Dianawati, 2003)
f. Candidiasis
Merupakan infeksi pada muara dan
saluran vagina yang paling sering terjadi oleh karena
sejenis ragi. Pada kenyataannya kuman Candida Albicans ini hidup
pada selaput lendir dari sebagian besar orang yang sehat dan tentunya
merupakan kuman yang umum ditemukan dalam vagina.
Sebutan nama candida sebagai penyakit menular seksual masih
baru, namun demikian semakin bertambah bukti adanya penularan melalui
hubungan seks. (Rosari, 2006)
Penyakit ini biasa juga disebut sebagai infeksi ragi.
Sebenarnya, dalam vagina terdapat berjuta-juta ragi. Meskipun tidak akan
menimbulkan masalah, karena ragi berkembang terlalu pesat, dalam keadaan
tertentu dapat menyebabkan infeksi. Gejala yang dapat terlihat pada perempuan
adalah keluarnya cairan kental berwarna putih disertai dengan pembengkakan dan
gatal-gatal pada vagina. Pada laki-laki, infeksi ini dapat menyebabkan rasa
panas, seperti terbakar dan gatal pada saluran kencingnya. (Ajen
Dianawati, 2003)
g. Chancroid
Penyakit ini diawali dengan benjolan-benjolan kecil yang muncul
disekitar genetalia atau anus, 4-5 hari setelah kontak dengan penderita.
Benjolan itu akhirnya akan terbuka dan mengeluarkan cairan yang berbau tidak
sedap. Borok chancroid pada pria biasanya sangat menyakitkan, sedangkan pada
wanita tidak menimbulkan rasa sakit (Rosari, 2006)
Chancroid adalah sejenis bakteri yang menyerang kulit kelamin
dan menyebabkan luka kecil bernanah. Jika luka ini pecah, bakteri akan menjalar
kearah pubik dan kelamin. (Ajen Dianawati, 2003)
h. Granula
inguinale
Penyakit ini sama dengan chancroid, yaitu disebabkan oleh
bakteri. Bagian yang terserang biasanya permukaan kulit penis, bibir vagina,
klitoris, dan anus, akan berubah membentuk jaringan berisi cairan yang
mengeluarkan bau tidak sedap selanjutnya akan terjadi pembesaran yang bersifat
permanen atau terlihat sesekali pada penis, klitoris, dan kandung pelir.
Penderita bisa kehilangan berat badan, kemudian meninggal dunia. Penyakit
ini tidak memperlihatkan gejala-gejala awal, Memasuki masa 3 bulan, barulah terlihat
adanya infeksi yang sangat berbahaya dan dapat ditularkan kepada orang lain.
(Ajen Dianawati, 2003)
2. Penyakit
Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Virus
a. Herpes
Herpes termasuk jenis penyakit biasa, disebabkan oleh virus
herpes simpleks. Virus herpes terbagi 2 macam, yaitu herpes 1 dan herpes 2.
Perbedaan diantaranya adalah kebagian mana virus tersebut menyerang. Herpes 1
menyerang dan menginfeksi bagian mulut dan bibir, sedangkar herpes 2 atau
disebut genital herpes menyerang dan menginfeksi bagian seksual (penis atau
vagina). (Ajen Dianawati, 2003)
Gejala klinis herpes ini yaitu :
1. Herpes Genital Pertama.
Diawali dengan bintil
– lentingan – luka / erosi berkelompok, di atas dasar kemerahan, sangat nyeri,
pembesaran kelenjar lipat paha, kenyal, dan disertai gejala sistemik
2. Herpes Genital Kambuhan
Timbul bila ada factor
pencetus (daya tahan menurun, faktor stress pikiran, senggama berlebihan,
kelelahan dan lain-lain). Umumnya lesi tidak sebanyak dan seberat pada lesi
primer. (Depkes, 2008)
Virus herpes ini tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat diobati.
Obat yang biasa diberikan untuk genital herpes adalah Acyclovir. Karena cara
kerjanya menetap dalam system saraf tubuh, virus tersebut tidak dapat
disembuhkan atau dihilangkan selama-lamanya. (Ajen Dianawati, 2003)
b. Viral Hepatitis
Terdapat sejumlah jenis radang hati atau hepatitis. Penyebabnya
adalah virus dan sering ditularkan secara seksual. Jenis yang terutama adalah
hepatitis A, B, C dan D. (Hutapea, 2003).
c. Lymphogranuloma
venereum
Penyakit ini biasa disingkat LGV, disebabkan oleh virus dan
dapat mempengaruhi seluruh organ tubuh. Penyakit ini sangat berbahaya karena
antibiotic tidak dapat menanggulanginya. Gejala awalnya berupa luka kecil yang
tidak biasa terjadi di sekitar organ seksual selama 3 minggu. Dua minggu
kemudian, luka tersebut membengkak sebesar telur yang menyebar di bagian
pangkal paha. Perubahan lain yang timbul akan semakin bertambah parah seperti
penderita akan mengalami kelumpuhan jika infeksi mulai menyebar melalui
kelenjar getah bening (pangkal paha) menuju anus. (Ajen Dianawati, 2003)
3. Penyakit
Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Parasit
a. Trichomoniasis
Trichomoniasis atau trich adalah suatu infeksi vagina yang
disebabkan oleh suatu parasit atau suatu protozoa (hewan bersel tunggal) yang
disebut trichomonas vaginalis. Gejalanya meliputi perasaan gatal
dan terbakar di daerah kemaluan, disertai dengan keluarnya cairan berwarna
putih seperti busa atau juga kuning kehijauan yang berbau busuk. Sewaktu
bersetubuh atau kencing sering terasa agak nyeri di vagina. Namun sekitar 50%
dari wanita yang mengidapnya tidak menunjukkan gejala apa-apa
b. Pediculosis
Pediculosis adalah terdapatnya kutu pada bulu-bulu di daerah kemaluan. Kutu
pubis ini diberi julukan crabs karena bentuknya yang mirip
kepiting seperti di bawah mikroskop. Parasit ini juga dapat dilihat dengan mata
telanjang. Parasit ini menempel pada rambut dan dapat hidup dengan cara
mengisap darah, sehingga menimbulkan gatal-gatal. Masa hidupnya singkat, hanya
sekitar satu bulan. Tetapi kutu ini dapat tumbuh subur dan bertelur
berkali-kali sebelum mati (Hutapea, 2003).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar