Epidemiologist

Epidemiologist
Epidemiologists help with study design, collection and statistical analysis of data, and interpretation and dissemination of results (including peer review and occasional systematic review). Epidemiology has helped develop methodology used in clinical research, public health studies and, to a lesser extent, basic research in the biological sciences

Rabu, 06 November 2013

Sunat Cincin Bikin si Kecil Tak Menangis dan Cepat Sembuh

Sunat Cincin Bikin si Kecil Tak Menangis dan Cepat Sembuh


Sunat Cincin Bikin si Kecil Tak Menangis dan Cepat Sembuh
 Musim liburan telah tiba. Beberapa orangtua pun berniat mengkhitankan anak-anaknya. Sayang, banyak anak yang ketakutan ketika hendak disunat.
Jika Anda sebagai orangtua merasa bingung menyunatkan anaknya karena takut, tak ada salahnya mencoba metode sunat cincin, temuan dokter yang berpraktik di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Merden, Banjarnegara, dr. Sofin Hadi.
Dilihat dari segi metodenya, sunat cincin mirip dengan sunat konvensional lainnya, hanya saja alatnya yang berbeda.
"Alatnya cincin biasa, seperti karet gitu," jelas dr. Sofin Hadi, saat diwawancarai Liputan6.com, yang ditulis Kamis (27/6/2013).
Alat yang digunakan untuk melakukan sunat cincin terdiri atas cincin karet dan penahan cincin yang terbuat dari plastik, yang digunakan untuk menjepit kulup (frenulum).
"Bentuk cincin ini seperti bentuk karet ban sepeda, sedangkan penahannya sebagai pelek, itu besi penahan ban," jelasnya.
Sebelum diberi cincin, daerah sekitar penis dibersihkan lalu dilakukan pembiusan. "Kulup yang menutupi penis yang akan disunat itu ditarik perlahan ke belakang. Setelah itu, baru ditarik penahan cincinnya," terang Sofin Hadi.
"Setelah dijepit, diamkan selama dua hari. Setelah itu, kembali lagi baru dilepas. Yah, kalau sunat pada umumnya, semacam lepas perban gitu," tambahnya.
Untuk biaya sunat cincin ini, dr Sofin Hadi membanderol dengan harga yang relatif murah, berkisar antara Rp 300 sampai 500 ribu.

Sunatan massal menggunakan metode sunat cincin
Saat berbincang dengan Liputan6.com, Sofin Hadi mengaku dirinya baru saja melangsungkan sunatan massal yang dilakukan di daerah Klaten, Yogyakarta.
Pasiennya pun, cukup banyak, sekitar 100 orang anak. Waktu yang dibutuhkan untuk menyunatkan anak-anak itu, pun cukup cepat.
"Kemarin waktu sunatan massal hanya butuh waktu 3,5 jam untuk 100 orang anak. Kecepatan per anaknya hanya 2,5 menit. Habis dipasang cincinnya itu, anak-anak itu diizinkan pulang," jelasnya.
Ada yang lucu ketika menyunat anak-anak di sana. Ada 1 anak usia 13 tahun ketakutan. Sementara anak-anak lain, yang usianya jauh lebih muda tersebut, justru kesenangan.
"Anak-anak yang lain ingin cepat-cepat disunat, pas tahu cara sunatnya tidak menyakitkan," pungkasnya.
Enaknya sunat menggunakan metode sunat cincin
Sofin Hadi menjelaskan, banyak efek menyenangkan ketika seorang anak disunat menggunakan metode ini. Pertama, cara kerjanya cukup mudah dan tidak menyakitkan. "Habis dipasang cincin, diizinkan pulang, 3 hari berikutnya lepas," jelasnya
Yang kedua, seorang anak yang disunat menggunakan metode ini, selesai disunat bisa langsung mandi. Jika dibandingkan dengan sunat metode lain, belum tentu bisa langsung mandi.
"Soalnya kan kalau metode lain diperban. Jadi nggak boleh mandi dulu, nanti basah perbannya," terang Sofin Hadi.
Menurut Sofin Hadi, justru yang diperban itu rada tidak menyehatkan. Bayangkan saja, ketika yang disunat akan buang air kecil, dan mengenai perbannya, mau nggak mau perban itu harus diganti. Belum lagi kalau air seninya berserakkan ke mana-mana.
Efek Samping
Ada pun efek samping yang dihasilkan dari sunat cincin ini relatif lebih sedikit dari sunat konvensional lainnya.
"Dilihat dari pendarahannya, kalau sunat metode lainnya dari 10 orang yang sunat, 1 orang yang pendarahan. Kalau sunat cincin ini, dari 500 orang yang sunat, hanya 1 orang yang mengalami pendarahan," tutupnya lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar