Epidemiologist

Epidemiologist
Epidemiologists help with study design, collection and statistical analysis of data, and interpretation and dissemination of results (including peer review and occasional systematic review). Epidemiology has helped develop methodology used in clinical research, public health studies and, to a lesser extent, basic research in the biological sciences

Kamis, 12 Desember 2013

Blood For Life Indonesia

Blood For Life Indonesia
 
Syarat-syarat teknis menjadi donor darah:
·         Umur 17-60 tahun( usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat izin tertulis dari orang tua)
·         Berat badan minimal 45 kg
·         Temperatur tubuh: 36,6 – 37,5 derajat Celcius
·         Tekanan darah baik yaitu sistole = 110 – 160 mmHg, diastole = 70 – 100 mmHg
·         Denyut nadi teratur yaitu sekitar 50 – 100 kali/ menit
·         Hemoglobin baik pria maupun perempuan minimal 12,5 gram
·         Jumlah penyumbangan per tahun paling banyak lima kali dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya tiga bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor.

Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan:
·         Pernah menderita hepatitis B
·         Dalam jangka waktu enam bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis
·         Dalam jangka waktu enam bulan sesudah transfusi
·         Dalam jangka waktu enam bulan sesudah tato/tindik telinga
·         Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi
·         Dalam jangka waktu enam bulan sesudah operasi kecil
·         Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar
·         Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, kolera, tetanus dipteria, atau profilaksis
·         Dalam jangka waktu dua minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, dan tetanus toxin
·         Dalam jangka waktu satu tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic
·         Dalam jangka waktu satu minggu sesudah gejala alergi menghilang
·         Dalam jangka waktu satu tahun sesudah transplantasi kulit
·         Sedang hamil dan dalam jangka waktu enam bulan sesudah persalinan
·         Sedang menyusui
·         Ketergantungan obat
·         Alkoholisme akut dan kronis
·         Mengidap Sifilis
·         Menderita tuberkulosis secara klinis
·         Menderita epilepsi dan sering kejang
·         Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang akan ditusuk
·         Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya kekurangan G6PD, thalasemia, dan polibetemiavera
·         Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang berisiko tinggi mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, dan pemakai jarum suntik tidak steril)
·         Satu kantung/labu darah yang kita sumbangkan, rata-rata bisa menyumbang untuk 3 kehidupan (tambahan: dan hanya awet selama 28 hari/ 4 minggu)
·         Orang dewasa yang sehat minimal 17 tahun, dan setidaknya mempunyai berat 110 lbs (+/- 45 kg), dapat menyumbangkan sekitar satu labu setiap 56 hari, atau setiap dua bulan.
·         Empat utama sel darah merah tipe: A, B, AB dan O. RH faktor bisa positif atau negatif. AB merupakan penerima universal; O negatif adalah universal donor sel darah merah.
Satu unit darah dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen: sel darah merah, plasma, platelets dan cryoprecipitate.Sel darah merah membawa oksigen ke organ-organ tubuh dan jaringan. Sel darah merah tinggal sekitar 120 hari dalam sistem peredaran darah.
Platelets mempromosikan darah dan memberi mereka yang leukemia dan kanker lainnya kesempatan untuk hidup.Plasma adalah kuning pucat campuran air, protein dan garam. Plasma, yang 90 persen air, membuat sampai 55 persen dari volume darah.

42 hari: lamanya sel darah merah dapat disimpan. Lima hari: lamanya platelets dapat disimpan. Satu tahun: lamanya plasma beku dapat disimpan. (ini masih menjadi perdebatan karena di Indonesia usia penyimpanan Sel darah merah itu hanya 28 hari atau sekitar 4 minggu). Anak-anak yang dirawat untuk kanker, bayi prematur dan anak-anak yang memerlukan operasi jantung dan darah platelets dari donor dengan berbagai jenis, khususnya jenis O. Pasien penderita kurang darah memerlukan transfusi darah untuk meningkatkan tingkat sel darah merah. Kanker, transplantasi dan trauma pasien, serta pasien yang menjalani operasi jantung terbuka memerlukan platelet transfusions untuk bertahan hidup.
Tes tigabelas (11 untuk penyakit menular) yang dilakukan pada setiap unit darah yang disumbangkan.
17 persen dari non-donor memberikan alasan “never thought about it” sebagai alasan utama untuk tidak menjadi donor, sedangkan 15 persen mengatakan mereka sudah terlalu sibuk.
alt
# 1 alasan donor darah mereka berikan adalah karena mereka “ingin membantu orang lain.“
Jika semua memberi donor darah tiga kali dalam setahun, kekurangan darah akan menjadi peristiwa langka di dunia ini 46,5 gallons: jumlah darah yang dapat disumbangkan jika anda mulai pada usia 17 dan donasi setiap 56 hari hingga mencapai 79 tahun.

Empat langkah mudah untuk menyumbangkan darah: sejarah medis, tes fisik cepat, donor dan makanan ringan. Donor darah biasanya hanya memakan waktu sekitar 10 menit (namun bisa memperpanjang nyawa yang membutuhkan, selama bertahun2 lagi). Seluruh proses – mulai dari waktu anda masuk ke waktu yang meninggalkan – berlangsung sekitar satu jam. Setelah menyumbangkan darah, tubuh anda mengganti cairan dalam 1 jam dan sel darah merah dalam waktu empat minggu. Delapan bulan yang diperlukan untuk mengembalikan besi hilang setelah sumbangan. Darah membuat sampai sekitar 7 persen dari berat badan Anda. Memberikan darah tidak akan menurunkan kekuatan.

Anda mendapat cek kesehatan gratis pada saat anda menyumbangkan darah :).

Manfaat baik yang dapat diambil dari kegiatan donor darah

Terdapat 22 manfaat baik yang dapat diambil dari kegiatan donor darah. Manfaat pertama, dengan donor darah, orang akan mengetahui golongan darahnya dengan tepat. Lalu para pendonor dapat pula memeriksakan kesehatan secara teratur karena setiap akan didonor, darahnya akan diperiksa terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi kesehatannya. 
PMI: Donor Darah Baiknya Tiap 3 Bulan Sekali

Pemeriksaan hemoglobin sebelum melakukan donor dapat membuat si pendonor menyeimbangkan kadar zat besi dalam tubuh. Manfaat lain dengan memeriksakan kondisi darah sebelum mendonor, bisa menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan menurunkan risiko terkena stroke. 

Selanjutnya, donor darah dapat membakar kalori dalam tubuh, membantu mendeteksi masalah kesehatan, menurunkan risiko kanker, dan mengontrol tekanan darah. Pendonor juga bisa menurunkan kolesterol, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan produksi sel darah merah. Pemeriksaan darah pun bisa membantu penurunan berat tubuh, mendapatkan kesehatan psikologis, menjaga kesehatan sistem peredaran darah.

Lalu bisa pula meningkatkan fungsi paru-paru dan ginjal, membuat hidup lebih bahagia, membantu sesama. Donor juga dapat menyehatkan tubuh, memperkaya cadangan darah yang dibutuhkan, menyegarkan tubuh, dan mempercepat penyembuhan luka

Tiga bulan adalah waktu yang cukup untuk seorang pendonor menumbuhkan darah baru. "Itu ibarat pucuk yang selama tiga bulan udah tumbuh lagi setelah dipetik,"

Manfaat Teh Hijau Bagi Kecantikan

Manfaat teh hijau bagi kecantikan adalah untuk memperlambat proses penuaan, mencegah keriput, mencegah kanker, melindungi kulit dari sinar matahari, mengatasi jerawat, dan sebagainya. Sahabat dapat mencoba menggunakan teh hijau dengan 2 cara, yaitu dengan cara diminum dan dengan menggunakan ampas teh hijau. Bagi sahabat Cantikinfo yang ingin mencoba beberapa manfat teh hijau bagi kecantikan wajah dan kulit, silahkan lihat selengkapnya dalam artikel berikut ini :

Manfaat Teh Hijau Bagi Kecantikan
  • Mengatasi Jerawat dan Kulit Berminyak
Bagi sahabat yang mempunyai masalah dengan jerawat dan  kulit berminyak, sahabat dapat mencoba untuk menggunakan teh hijau untuk mengatasinya. Caranya adalah dengan menuangkan teh hijau pada cetakan es, lalu simpan ke dalam lemari es. Kemudian setelah membeku, usapkan teh beku tersebut pada daerah wajah setiap hari secara perlahan dan merata. Setelah itu biarkan hingga mengering dengan sendirinya. Sedangkan untuk mengatasi masalah jerawat, sahabat dapat mencobanya dengan mengompres jerawat dengan kantong teh atau dengan cara membuat masker dari daun teh yang dicampur dengan putih telur. 
  • Mencegah Napas Tak Sedap
Teh hijau memiliki anti bakteri alami yang dapat membunuh bakteri hidup di dalam mulut sehingga menyebabkan bau mulut.  Sahabat dapat mencoba menghilangkan bau mulut dengan menggunakan teh hijau dengan cara berkumur-kumur dengan teh hijau atau dengan meminum seteguk teh hijau untuk membantu mencegah bau nafas yang tidak sedap. Usahakan kekentalan teh yang sahabat minum pas yaitu 1 kantong teh untuk 1 cangkir.
  • Menghilangkan Kantung Mata
Bagi sahabat yang memiliki masalah dengan kantung mata atau mata panda akibat kurang tidur, sahabat dapat mencoba untuk menghilangkan masalah tersebut dengan cara menyeduh teh hijau murni dengan air panas selama 10 menit, setelah itu sisihkan dan simpan ke dalam lemari es. Kemudian celupkan sepotong kapas kedalam larutan teh tersebut dan tempelkan pada kelopak mata selama 10 menit. Selain itu sahabat juga dapat mencoba dengan cara yang lebih praktis yaitu dengan menggunakan kantung teh celup bekas pakai yang sebelumnya sudah didinginkan di dalam lemari es.
  • Melindungi Kulit dari Sinar Matahari
Bagi sahabat yang sering beraktifitas diluar rumah dan sering terkana paparan sinar matahari, sahabat dapat melindungi kulit tubuh dengan memakai teh hijau. Caranya adalah dengan menyeduh 2 sendok makan daun teh, lalu diamkan hingga dingin. Setelah dingin, saring air teh dengan menggunakan kain yang lembut. Setelah itu gunakan kain  tersebut untuk mengompres bagian kulit yang akan terkena sinar matahari. Lalu diamkan hingga mengering. Sebaiknya lakukan pengompresan sekitar 30 menit sebelum beraktifitas di luar rumah.
  • Facial Scrub
Sahabat dapat menggunakan teh hijau sebagai facial scrub untuk melembutkan dan menghaluskan wajah, dengan cara mencampurkan 1 sendok teh cornmeal dengan teh chamomile, lalu gunakan sebagai scrub dan gosokkan dengan lembut pada permukaan wajah. Biarkan hingga kering, lalu bilas dengan air hangat. Bagi sahabat yang mempunyai kulit sensitif, sebaiknya untuk menghindari cara ini.
  • Melembabkan dan Menghindari Kulit Kering
Bagi sahabat yang memiliki masalah dengan kulit kering, sahabat dapat mencoba mengatasinya dengan cara membuat masker teh dengan campuran oatmela dan lemon. Caranya adalah dengan mencampurkan beberapa sendok air teh dengan beberapa tetes jeruk lemon ke dalam 3 sendok oatmeal. Setelah itu usapkan ke seluruh bagian wajah sambil dipijat ringan dengan gerakan memutar. Kemudian diamkan selama 15 menit, lalu basuh dengan air dingin.

Demikian artikel kali ini mengenai manfaat teh hijau bagi kecantikan wajah dan kulit, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi sahabat Cantikinfo dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk mempercantik wajah dan kulit sahabat. 

Manfaat Kopi Bagi Kesehatan.

 Kopi, hampir semua orang didunia mengenalnya, untuk mengawali hari dalam bekerja biasanya tidak lengkap rasanya tanpa secangkir kopi nikmat. Kebiasaan minum kopi ternyata banyak digemari oleh manusia. Dari pekerja kantoran hingga pekerja bangunan, pedagang, petani, guru, bahkan presiden pasti pernah meminumnya dan Andapun juga. Hal ini memang sudah menjadi tradisi dan hobi tersendiri bagi para penggemar kopi.
Manfaat kopi
Manfaat Kopi Bagi Kesehatan
Kopi merupakan suatu jenis minuman berwarna hitam pekat yang mampu memberikan cita rasa unik bagi yang meminumnya. Bahkan tidak sedikit orang menjadi kecanduan karena cita rasa kopi karena adanya kandungan kafein yang terdapat dalam kopi itu sendiri. Kafein adalah senyawa kimia alkaloid dikenal sebagai trimetilsantin dengan rumus molekul C8H10N4O2. Jumlah kandungan zat kafein yang terdapat dalam kopi adalah antara 1 hingga 1,5%.
Jika seseorang sudah kecanduan dengan meminum kopi akan merasakan hari mereka akan tidak lengkap tanpa meminum kopi. Apakah benar demikian? Jawabannya ada pada diri kita sendiri penikmat kopi.

Manfaat Kopi Bagi Kesehatan

Dari informasi yang saya baca di beberapa media internet ternyata manfaat kopi sangat baik bagi kesehatan tubuh kita jika dikonsumsi secara baik dan tidak berlebihan. Meminum kopi dalam satu hari cukup 1 – 2 cangkir kita sudah mendapatkan manfaatnya. Lalu apa saja manfaat nya? berikut penjelasan manfaat kopi bagi kesehatan yang sebaiknya Anda tahu.

Kopi dapat mencegah timbulnya penyakit jantung atau stroke.

Kandungan yang terdapat dalam kopi dapat menghidarkan dari kita dari penyakit serangan jantung bahkan hingga stroke, hal tersebut diperkuat dengan adanya hasil penelitian dari sejumlah 83000 wanita dalam usia 24 tahun memiliki resiko 18% lebih rendah jika dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi kopi. Penelitian tersebut mereka meminum kopi 2-3 cangkir kopi dalam satu hari. ( Baca disini: Manfaat kopi bagi wanita ).

Kopi bermanfaat mencegah penyakit kanker dan diabetes.

Dari hasil riset yang dilakukan oleh peneliti diseluruh dunia didapatkan hasil bahwa penyakit kanker hati, kanker payudara dan kanker usus besar dapat dicegah dengan cara mengonsumsi kopi.
Studi penelitian lain telah menemukan bahwa kopi dapat mengurangi tingkat gula darah pada pasien diabetes. Karena kandungan yang terdapat dalam kopi dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh, selain itu manfaat kopi juga dapat mengurangi risiko penyakit serius seperti batu empedu, penyakit Parkinson, penyakit jantung, sirosis hati dan sebagainya.

Kopi dapat mencegah resiko kanker mulut dan melindungi gigi.

Senyawa yang terdapat dalam kopi bermanfaat mencegah terjadinya resiko kanker mulut, membatasi pertumbuhan sel kanker. Selain itu kopi memiliki sifat anti bakteri dan anti-perekat yang sangat baik dan memungkinkan untuk menyembuhkan berbagai masalah berkaitan dengan kesehatan mulut, termasuk gigi berlubang, pembentukan plak dan infeksi gusi.

Kopi sebagai pembangkit Stamina dan energi ekstra.

Mekanisme kerja zat kafein dalam tubuh bersaing dengan fungsi adenosin dalam tubuh kita. Adenosin sendiri merupakan senyawa yang terdapat dalam sel otak berfungsi membuat orang cepat tertidur. Kandungan kafein dapat memperlambat gerak sel-sel tubuh sehingga tubuh tidak mudah lelah dan mengantuk dan muncul perasaan segar, mata terbuka lebar, detak jantung lebih kencang, naiknya tekanan darah.

Kopi dapat mengurangi rasa sakit kepala

Menurut Seimur Damond, M.D, dari Chicago’s Diamond Hadche Clinic. Bahwa kandungan kafein pada kopi dapat mengurangi derita sakit kepala. Penderita sakit kepala atau migran ringan terbukti dapat disembuhkan dengan meminum secangkir kopi pekat.

Kopi mengatasi perubahan suasana hati dan depresi.

Minum kopi secara teratur sesuai dengan porsinya dapat memaksimalkan kerja otak lebih baik. Kandungan antioksidan yang terdapat di dalam kopi dapat menangkal kerusakan pada sel otak dan membantu jaringan saraf untuk bekerja lebih baik. Zat kafein dalam kopi berfungsi sangat baik sebagai stimulan pada tubuh kita. Hal ini dapat merangsang indera kita dan meningkatkan laju metabolisme. Sehingga meningkatkan kemampuan dalam berkonsentrasi, mengatasi perubahan suasana hati bahkan depresi.
Jangan sampai Anda meminum kopi secara berlebihan karena akan menimbulkan efek samping yang berbahaya terhadap tubuh kita.
Kesimpulannya, cukup konsumsi 2 cangkir kopi dalam sehari untuk mendapatkan manfaat sehat yang maksimal. Sudahkan Anda minum kopi hari ini? Saya minum dua.

Rabu, 11 Desember 2013

20 Manfaat durian Untuk Kesehatan

 20 manfaat buah durian buat kesehatan:

1. Dapat mengatasi anemia karena durian kaya akan asam folat dan zat besi.
2.  Dapat mengatasi sembelit karena durian banyak mengandung serat.
3.  Selain itu kulit durian yang dilumatkan dan dioleskan ke perut dapat memudahkan buang air besar.
4.  Menghambat penuaan dini karena mengandung vitamin C sebagai antioksidan.
5.  Meningkatkan tekanan darah yang rendah karena mengandung zat besi dan sifatnya yang panas.
6.  Mengatasi bengkak.
7.  Mengobati penyakit ruam pada kulit (kurap).
8.  Baik untuk kesehatan tulang dan persendian karena mengandung kalsium, potasium, dan berbagai vitamin B.
9.  Kandungan mangan dapat menjaga kestabilan kadar gula dalam darah.
10.Kulit durian yang dibakar lalu dijadikan abu, airnya dapat melancarkan haid, tetapi juga bersifat abortif.
11.Buahnya dapat sebagai obat penyakit kuning.
12.Meningkatkan nafsu makan karena mengandung niasin dan thiamin.
13.Riboflavin (vitamin B2) dapat membantu mengatasi migrain.
14.Memelihara kesehatan tiroid karena kandungan tembaganya.
15.Dapat mengurangi stres dan depresi karena kandungan piridoksin (B6).
16.Baik untuk kesehatan gigi karena mengandung fosfor (P).
17.Kulit buah durian dapat digunakan sebagai pengusir nyamuk.
18.Akar dan air seduhan daun durian dapat sebagai antipiretik (berkhasiat menurunkan suhu tubuh atau panas demam)
19.Diyakini sebagai afrodisiak (bisa membangkitkan gairah atau potensi seksual
20.Akarnya dapat untuk mengobati infeksi pada kuku. (bbs/sak)

Wasir

Wasir
Wasir adalah suatu kondisi dimana bibir anus mengalami pembengkakan akibat pembesaran atau pembengkakan pembuluh darah balik (vena) di daerah anus.
Ada 2 tipe wasir, yaitu wasir dalam dan wasir luar. Wasir dalam timbul pada saluran usus yang dilapisi selaput lendir dan terjadi pembengkakan di dalam anus. Pada wasir luar, pembengkakan pembuluh darah vena terjadi di luar dan wasir menonjol keluar dari rektum sehingga terlihat di sekitar anus. 

Penyebab Wasir

Sering sembelit dengan adanya penekanan feses yang keras pada usus disertai pemaksaan pada waktu mengejan mengakibatkan pembesaran pada pembuluh darah vena yang berakibat wasir.
Wasir juga dapat disebabkan oleh pekerjaan yang menuntut duduk terlalu lama, sering mengangkat beban terlalu berat, kegemukan, hubungan seks melalui anus, infeksi anal atau rektal, dan tekanan pada usus akibat pembesaran rahim pada masa kehamilan.
Penyebab tidak langsung yang dapat memicu wasir adalah stres. Stres menyebabkan gangguan pada organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar endokrin sehingga mengakibatkan sembelit dan akhirnya menyebabkan wasir.
Semua penyebab tersebut menyebabkan pembuluh darah dalam unus membesar dan membengkak. Jika hal tersebut dibiarkan, maka  akan terjadi perdarahan. 

Gejala dan Pencegahan Wasir

Berikut adalah beberapa gejala wasir yang sering dirasakan oleh para penderitanya.
  • Nyeri dan gatal yang disertai rasa panas pada dubur.
  • Dalam banyak kasus, darah keluar bersama tinja pada saat buang air besar. 
  • Adanya tonjolan yang keluar dari rektum pada saat buang air besar. 
Untuk mencegah wasir, Anda dapat melakukan hal-hal berikut. 
  • Konsumsi makanan yang berserat.
  • Jangan makan makanan yang bersifat panas dan mengandung lemak (penyebab sembelit) seperti makanan pedas, daging, jeroan, dan juga junk food.
  • Hindari penyebab dehidrasi seperti alkohol dan perbanyaklah minum air putih atau buah-buahan yang berair dan olahraga secara teratur.
  • Jangan menahan untuk buang air besar.
  • Kontrol asupan garam.
    Kelebihan garam dalam makanan menyebabkan menyusutnya cairan, menyebabkan pembengkakan di semua pembuluh darah dan dapat memperparah wasir.
Lantas, bagaimana jika Anda sudah terkena penyakit yang menyakitkan ini? Simak uraian berikut!

Pengobatan Wasir

Sarang Semut kaya akan mineral yang sangat baik untuk mencegah dan mengatasi wasir, misalnya, natrium dan magnesium yang terkandung di dalam Sarang Semut diketahui dapat membantu proses pencernaan dan bertindak sebagai pencahar alami.
Dengan demikian, mencegah terjadinya sembelit yang akan menyebabkan terjadinya wasir. Tak hanya mencegah, Sarang Semut juga berkhasiat untuk mengobati wasir.
Kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan wasir terutama berkaitan dengan kandungan flavonoid dan tanin-nya yang tinggi. Dalam beberapa penelitian, kedua golongan senyawa ini memang sudah terbukti berperan penting dalam pengobatan wasir.
Flavonoid memiliki efek anti inflamasi yang dapat membantu mengatasi pembengkakan akibat wasir. Senyawa lain, tanin, digunakan dalam pengobatan wasir karena kemampuannya dalam menghentikan perdarahan yang sering terjadi pada penderita wasir.
Bukti keampuhan Sarang Semut dalam mengatasi wasir baik yang baru bahkan yang sudah menahun telah dirasakan oleh sejumlah besar orang. Berikut adalah kesaksian salah seorang bapak bernama Hendra (68 th, Jayapura) yang sudah dibantu Sarang Semut untuk mengatasi penyakit wasirnya yang sudah menahun.
"Saya sudah mengalami wasir sejak 48 tahun yang lalu. Selama ini untuk mengobati penyakit tersebut saya mengonsumsi obat dokter. Namun, hasilnya tidak begitu baik. Tidak hanya itu, semua jenis pengobatan alternatif pun sudah saya coba, tetapi hasilnya juga kurang memuaskan. Hingga suatu hari, saudara saya menyarankan untuk mengonsumsi Sarang Semut. Saya pun mulai mencoba mengonsumsinya.
Sesuai dosis rekomendasi pada kemasannya, saya pun mengikutinya. Setelah mengonsumsinya beberapa hari, wasir saya mengecil. Saya pun terus mengonsumsi Sarang Semut terus-menerus selama 2 bulan. Hasilnya, wasir saya yang selama 40 tahun menyiksa kini hilang sama sekali dan tidak pernah muncul lagi".

BAB BERDARAH TANDA PENYAKIT LAIN

        BAB berdarah pertanda penyakit lainHati-hati bila anda saat ini mengalami BAB berdarah. Bisa jadi anda mengidap salah satu dari penyakit dibawah ini:
1. Anal fissure.
Merupakan sebuah luka atau robekan pada jaringan yang melapisi anus. Fisura sering disebabkan oleh feses yang besar dan keras dan bisa menyakitkan.

2. Angiodisplasia.
Sebuah kondisi di mana pembuluh darah abnormal serta rapuh, sehingga menyebabkan perdarahan.

3. Penyakit divertikular.
Divertikula merupakan kantong kecil sebagai proyeksi dari dinding usus besar. Biasanya divertikula tidak menimbulkan masalah, tetapi terkadang dapat berdarah atau terinfeksi.
BAB berdarah pertanda penyakit lain

4. Tukak lambung.
Luka terbuka pada lapisan lambung atau usus dua belas jari, ujung atas dari usus kecil. Tukak lambung banyak disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut Helicobacter pylori (H. pylori). Penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi obat anti-inflamasi seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen juga dapat menyebabkan tukak.

5. Polip atau kanker.
Polip adalah tumor jinak yang dapat tumbuh, berdarah, dan menjadi  kanker. Ia sering menyebabkan perdarahan yang tidak terlihat dengan mata telanjang.

6. Kolitis.
Radang usus besar. Di antara penyebab yang lebih sering adalah infeksi atau inflammatory bowel disease (penyakit radang usus).  Terkadang darah pada feses tidak dapat terlihat oleh kasat mata dan harus dilakuakan pemeriksaan di labotorium. Terkadang warna hitam pada feses dapat saja berarti terdapat pendarahan pada sistem pencernaan. Sebelum penyakit diatas makin merambat, segera datang ke Rumah Sakit dan berkonsultasi pada spesialis wasir kami.

Jangan Abaikan Darah yang Keluar Saat BAB Meski Hanya Beberapa Tetes


Darah yang keluar bersama kotoran atau tinja seringkali diabaikan oleh kebanyakan orang, apalagi darah yang keluar tidaklah banyak. Tapi ternyata mengabaikan sedikit saja darah yang keluar dari kotoran dapat berakibat sangat buruk. Karena hal tersebut bisa saja tanda kanker usus besar.

"Banyak penderita kanker usus besar tidak sadar bahwa mereka terjangkit penyakit tersebut sampai penyakit itu semakin parah," kata Dr Dean Koh, Ahli Bedah Mount Elizabeth Novena Hospital, Singapura, dalam keterangan tertulis yang diterima detikHealth pada Kamis (1/8/2013).
Seperti yang terjadi pada Toni (50), dia mengalami pendarahan pada saat buang air besar. Meski terkejut tapi dia tidak khawatir. Saat itu ia berpikir bahwa mungkin saja itu hanya masalah penumpukan tinja dan bukan masalah besar.

Tapi ternyata setahun kemudian pendarahan kembali terjadi dan setelah melakukan kolonoskopi, hasilnya mengatakan bahwa ia memiliki tumor ganas.Kisah itu merupakan salah satu contoh dari pengabaian darah yang keluar saat buang air besar. Dr Koh menyarankan bagi siapa saja yang melihat ada darah di tinjanya untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Ia juga merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan feses secara berkala bagi yang pernah mengalami pendarahan, atau koloskopi setiap 10 tahun sekali, setelah usia 50 tahun.Kanker usus besar atau disebut juga kanker kolorektal merupakan salah satu jenis kanker ganas yang tumbuh pada permukaan usus besar (kolon) atau anus (rectum). 
Kanker usus besar terjadi pada bagian epitel mukosa usus besar. Faktor penyebabnya bisa keran genetik atau zat karsinogenik pada tubuh. Gaya hidup saat ini dengan makan makanan siap saji sangat berpengaruh pada risiko terjangkitnya penyakit ini.Untuk mencegah kanker usus besar, perlu diketahui gejala-gejalanya, terutama pada perubahan kebiasaan buang air besar, terjadinya pendarahan ketika buang air besar, serta kehilangan berat badan serta nafsu makan. Selain itu, lakukanlah pengobatan dini. Yang tidak kalah penting adalah mengurangi makanan berlemak dan diet, makan lebih banyak buah dan sayuran, serta tentunya olahraga secara teratur.Penelitain telah menunjukkan bahwa pemeriksaan feses dan darah secara berkala dapat mengurangi peluang kematian akibat kanker usus besar hingga 15-21 persen. Selain itu, kolonoskopi dapat mengurangi risiko kematian sampai 60-90 persen. Kanker usus dapat disembuhkan jika didiagnosis secara dini.

"Treatmen yang dilakukan bagi orang berusia dibawah 50 tahun untuk mencegah kanker ini adalah dengan menggunakan kolonoskopi setiap lima tahun sekali. Namun bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker usus besar bisa melakukan screening setiap tiga tahun sekali," tutup Dr Koh.

Darah Saat BAB

Darah Saat BAB
Jangan abaikan jika saat buang air besar (BAB) mengeluarkan bercak darah. Bisa jadi itu  adalah tanda-tanda awal penyakit kanker usus besar atau kanker kolorektal. Peningkatan jumlah kasus kanker kolorektal antara lain dipicu oleh pola makan tinggi lemak dan minim serat. Kanker usus besar (kolon) dan daerah antara usus besar dan anus memiliki banyak persamaan, karena itu seringkali secara bersama-sama sering disebut dengan kanker kolorektal.

Menurut data WHO, setiap tahunnya diperkirakan 608.000 orang meninggal karena kanker kolorektal. Penyebab pasti kanker ini memang belum diketahui, tetapi ada beberapa hal yang meningkatkan risiko, antara lain pola makan tidak sehat, memiliki radang usus, merokok, serta faktor usia lanjut.
Sebagian besar penderita kanker kolorektal memang berusia di atas 50 tahun, tetapi jumlah pasien yang berusia muda terus meningkat. "Makin banyak pasien saya yang baru berusia pertengahan tiga puluhan," kata Dr.Aru Sudoyo, Sp.PD, ahli hepatologi-onkologi medik dari RS.Medistra Jakarta.

Selain pola makan, aktivitas fisik yang kurang serta faktor genetik akan semakin meningkatkan faktor risiko. Menurut teori para ahli, sebagian besar orang memiliki gen tidur yang bisa menghasilkan sel kanker. Gen ini tetap tidur sampai kemudian diaktifkan oleh penyebab dari luar seperti infeksi, tembakau, bahan polusi di dalam makanan atau udara, sehingga menjadi sel kanker.
Gejala-gejala kanker kolorektal meliputi perdarahan pada usus besar yang ditandai dengan ditemukannya darah pada feses saat buang air besar, perubahan kebiasaan buang air besar (diare atau sembelit tanpa sebab yang jelas), penurunan berat badan meski tidak sedang diet, kelelahan, serta rasa sakit di perut atau bagian belakang. Menurut Aru, sebagian besar pasien kanker kolorektal datang dalam stadium lanjut atau stadium tiga ke atas. "Sebenarnya cukup banyak yang datang masih dalam stadium satu, tetapi setelah mendapat diagnosa dokter mereka tidak datang lagi karena berobat alternatif. Setelah datang kembali sudah stadium lanjut," katanya.

Deteksi dini sangat penting supaya kanker bisa ditemukan di stadium dini sehingga akhirnya peluang kesembuhan menjadi makin besar. Ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker kolorektal, antara lain pemeriksaan tes darah samar pada feses, colok dubur, atau kolonoskopi untuk mengambil contoh jaringan pada polip. Terapi perawatan kanker kolorektal saat ini terus berkembang. Pilihan terapi berdasarkan pada stadium, posisi, serta ukuran tumornya. Pada kanker di stadium awal tindakan paling umum adalah pembedahan serta kemoterapi untuk memastikan kanker telah hilang dan tak akan muncul lagi. Pada stadium lanjut bisa dilakukan kemoterapi dan terapi sasaran untuk meningkatkan harapan dan kualitas hidup pasien.

Bagaimana menyembuhkan buang air besar yang disertai darah?
Q: Dear Dokter, Saya buang air besar keluar darah, apa yang salah ya? Bagaimanakah menyembuhkannya?
A: Jika BAB berdarah, kemungkinan itu adalah ambeyen/sembelit, apakah BAB juga keras? Untuk menyembuhkan sakit ambeyen/wasir dapat dilakukan dengan:
Ubah pola duduk dan lama duduk.
Banyak makan sayur-sayuran, buah-buahan dan usahakan banyak minum air putih

Ada obat untuk ambeyen namun harus dengan resep dokter. Jika ambeyen lama tidak sembuh harus waspada penyakit lain, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Selasa, 10 Desember 2013

"Penis length"

"Penis length" redirects here. For differences in penis length among non-human species. The most accurate measurement of the human penis comes from several measurements at different times since there is natural minor variability in size due to arousal level, time of day, room temperature, frequency of sexual activity, and reliability of measurement. When compared to other primates, including large primates such as the gorilla, the human penis is largest, both in absolute terms and in relative size to the rest of the body.

Measurements vary, with studies that rely on self-measurement reporting a significantly higher average than those with staff measuring. However, the mean of an erect human penis is approximately 12.9–15.0 cm (5.08–5.91 in) in length. Flaccid penis length is a poor estimate of erect length.
Most of human penis growth happens between infancy and the age of five, and between about one year after the onset of puberty and, at latest, approximately 17 years of age.[1]
A statistically significant correlation between penis size and the size of other body parts has not been found in research. Some environmental factors in addition to genetic, such as the presence of endocrine disruptors, can affect penis growth. An adult penis with an erect length of less than 7 cm or just under 3 inches, but otherwise formed normally, is referred to in medicine as a micropenis.

History

Perceptions of penis size are culture-specific. In Ancient Greece and in Renaissance art, an uncircumcised and small penis was culturally seen as desirable in a man, whereas a bigger or circumcised penis was viewed as comical or grotesque. Ancient Rome may have had a contrary view, and a larger penis size was preferred in medieval Arabic literature.[citation needed] Males may quite easily underestimate the size of their own penis relative to that of others, and many men who believe that their penis is of inadequate size have average-sized penises. The perception of having a large penis is often linked to higher self-esteem. Fears of shrinking of the penis in folklore have led to a type of mass hysteria called penis panic, though the penis legitimately can shrink in size due to scar tissue formation in the penis from a medical condition called Peyronie's disease. Marketers of penis enlargement products exploit fears of inadequacy, but there is no consensus in the scientific community of any non-surgical technique that permanently increases either the thickness or length of the erect penis that already falls into the normal range.
Studies on penis size

While results vary slightly across reputable studies, the consensus is that the mean human penis is in the range 12.9–15 cm (5.08–5.9 in) in length with a 95% confidence interval of (10.7 cm, 19.1 cm) or, equivalently (4.23 in, 7.53 in) — that is, it is 95% certain that the true mean is at least 10.7 cm but not more than 19.1 cm.

Another reputable source claims that the relaxed (flaccid, non-tumescent) human penis has an average length of only 4 inches (10 cm) and a diameter of 1.25 inches (3.2 cm) (which would result in a circumference of roughly 3.9 inches (9.9 cm) while fully erect ones have an average length of 6 inches (15 cm) and a diameter of 1.5 inches (3.8 cm), resulting in an erect circumference of 4.71 inches (12.0 cm).
The mean penis size is slightly greater than the median size.
Length
Flaccid length
One study found the mean flaccid penis length to be 3.5 inches (8.9 cm) (measured by staff). A review of several studies found average flaccid length to be 9–10 cm (3.5–3.9 in).[9] Length of the flaccid penis does not necessarily correspond to length of the erect penis; some smaller flaccid penises grow much longer, while some larger flaccid penises grow comparatively less.

The penis and scrotum can contract involuntarily in reaction to cold temperatures or nervousness, referred to by the slang term "shrinkage", due to action by the cremaster muscle. The same phenomenon affects cyclist and exercise bike users, with prolonged pressure on the perineum from the saddle, and the straining of the exercise causing the penis and scrotum to contract involuntarily. An incorrect saddle may ultimately cause erectile dysfunction (see crotch pressure for more information).

Stretched length
Neither patient age nor size of the flaccid penis accurately predicted erectile length. Stretched length most closely correlated with erect length.

Erect length
Several scientific studies have been performed on the erect length of the adult penis. Studies which have relied on self-measurement, including those from Internet surveys, consistently reported a higher average length than those which used medical or scientific methods to obtain measurements.
The following staff-measured studies are each composed of different subgroups of the human population (i.e. specific age range and/or race; selection of those with sexual medical concerns or self-selection) which could cause a sample bias.

In a study of eighty healthy males published in the September 1996 Journal of Urology an average erect penis length of 12.9 cm (5.1 in) was measured.[5] The purpose of the study was to “provide guidelines of penile length and circumference to assist in counseling patients considering penile augmentation.” Erection was pharmacologically induced in 80 physically normal American men (varying ethnicity, average age 54). It was concluded: “Neither patient age nor size of the flaccid penis accurately predicted erectile length.”

A study published in the December 2000 International Journal of Impotence Research found that average erect penis length in 50 Jewish Caucasian males was 13.6 cm (5.4 in) (measured by staff).[6] Quote: "The aim of this prospective study was to identify clinical and engineering parameters of the flaccid penis for prediction of penile size during erection." Erection was pharmacologically induced in 50 Jewish Caucasian patients who had been evaluated for erectile dysfunction (average age 47±14y). Patients with penis abnormalities or whose ED could be attributed to more than one psychological origin were omitted from the study.

A review published in the 2007 issue of BJU International showed the average erect penis length to be 14–16 cm (5.5–6.3 in) and girth to be 12–13 cm (4.7–5.1 in). The paper compared results of twelve studies conducted on different populations in several countries. Various methods of measurements were included in the review.

An Italian study of about 3,300 men concluded that stretched length was measured on average to about 12.5 centimetres (4.9 in). In addition, they also checked for correlations in a random subset of the sample consisting of 325 men. They found a few statistically significant Spearman's correlations: between flaccid length and height of 0.208, –0.140 with weight, and –0.238 with BMI, flaccid circumference and height 0.156, stretched length and height 0.221, weight –0.136, BMI –0.169. They also reported a few non-significant correlations.

Erect circumference
Similar results exist regarding studies of the circumference of the adult fully erect penis, with the measurement taken mid-shaft.[citation needed] As with length, studies that relied on self-measurement consistently reported a significantly higher average than those with staff measuring. In a study of penis size where measurements were taken in a laboratory setting, the average penis circumference when erect was 4.8 inches (12.3 cm).

Size at birth
The average stretched penile length at birth is about 4 cm (1.6 in), and 90% of newborn boys will be between 2.4 and 5.5 cm (0.94 and 2.17 in). Limited growth of the penis occurs between birth and 5 years of age, but very little occurs between 5 years and the onset of puberty. The average size at the beginning of puberty is 6 cm (2.4 in) with adult size reached about 5 years later. W.A. Schonfeld published a penis growth curve in 1943.

Size with aging
Authors of a paper reviewing research on area of penis sizes conclude that "flaccid penile length is just under 4 cm (1.6 in) at birth and changes very little until puberty, when there is marked growth."
Age is not believed to negatively correlate with penis size. “Individual research studies have... suggested that penis size is smaller in studies focusing on older men, but Wylie and Eardley found no overall differences when they collated the results of various studies [over a 60 year period],”[9] however, there is some evidence to suggest that testicle size is getting progressively smaller with younger cohorts.
Variance in penis size

Micropenis
Main article: Micropenis
An adult penis with an erect length of less than 7 cm or 2.76 inches but otherwise formed normally is referred to in a medical context as having the micropenis condition.[18] The condition affects 0.6% of men. Some of the identifiable causes are deficiency of pituitary growth hormone and/or gonadotropins, mild degrees of androgen insensitivity, a variety of genetic syndromes, and variations in certain Homeobox genes. Some types of micropenis can be addressed with growth hormone or testosterone treatment in early childhood. Operations are also available to increase penis size in cases of micropenis in adults.

Environmental influence on penis size
It has been suggested that differences in penis size between individuals are caused not only by genetics, but also by environmental factors such as culture, diet, chemical/pollution exposure, etc. Endocrine disruption resulting from chemical exposure has been linked to genital deformation in both sexes (among many other problems). Chemicals from both synthetic (e.g. pesticides, anti-bacterial Triclosan, plasticizers for plastics, etc...) and natural (e.g. chemicals found in tea tree oil and lavender oil[) sources have been linked to various degrees of endocrine disruption. Both PCBs and the plasticizer DEHP have been associated with smaller penis size.DEHP metabolites measured from the urine of pregnant women have been significantly associated with the decreased penis width, shorter anogenital distance, and the incomplete descent of testicles of their newborn sons, replicating effects identified in animals.[28] Approximately 25% of US women have phthalate levels similar to those in the study. A 2007 study by University of Ankara, Faculty of Medicine has found that penile size may decrease as a result of some hormonal therapy combined with external beam radiation therapy.[29] In addition, some estrogen based fertility drugs like diethylstilbestrol (DES) have been linked to genital abnormalities and/or a smaller than normal penis (microphallus).
Perceptions of penis size

Historical perceptions
Fresco of Priapus from Pompeii. Depicted weighing his large erect penis against a bag of gold. Ancient Romans admired the large penis of Priapus.
According to Kenneth Dover's landmark study "Greek Homosexuality", Greek art had extreme interest in the genitals, but was not obsessed with size. The weekly Q&A column "The Straight Dope" deduces, based on pornographic Greek art work and Dover's aforementioned study, that in ancient Greece an uncircumcised and small penis was culturally seen as desirable in a man, whereas a bigger or circumcised penis was viewed as comical or grotesque, usually being found on "fertility gods, half-animal critters such as satyrs, ugly old men, and barbarians."

CBC Radio has suggested, based on several sources, that ancient Romans had a viewpoint contrary to that of the Greeks.This was also the case in medieval Arabic literature, where a longer penis was preferred, as described in an Arabian Nights tale called "Ali with the Large Member". As a witty satire of this fantasy, the 9th century Afro-Arab author Al-Jahiz wrote: "If the length of the penis were a sign of honor, then the mule would belong to the Quraysh" (the tribe which Muhammad belonged to and descended from).

Penis size is also alluded to in the Bible:
When she carried on her whoring so openly and flaunted her nakedness, I turned in disgust from her, as I had turned in disgust from her sister.Yet she increased her whoring, remembering the days of her youth, when she played the whore in the land of Egypt  and lusted after her lovers there, whose members were like those of donkeys, and whose issue was like that of horses. Ezekiel 23:18–20, English Standard Version.

Male self-perception
Males may quite easily underestimate the size of their own penis relative to that of others, because of the foreshortening obtained from looking down, due to repeated observation of atypical penises in pornography, or because of the accumulation of fat at the base of the penis. A survey by sexologists showed that many men who believed that their penis was of inadequate size had average-sized penises. Another study found sex education of standard penile measurements to be helpful and relieving for patients concerned about small penis size, most of whom had incorrect beliefs of what is considered medically normal. The perception of having a large penis is linked to higher self-esteem.

Among gay men
A study undertaken at Utrecht University found that the majority of homosexual men in the study regarded a large penis as ideal, and having one was linked to self-esteem. One study analysing the self-reported Kinsey data set found that the average penis of a homosexual man was larger than the average penis of their heterosexual counterparts (6.32 inches in length amongst gay men versus 5.99" in heterosexuals, and 4.95 inches circumference amongst gay men versus 4.80" in heterosexual men).

Anxiety about penis size
Widespread private concerns related to penis size have led to a number of folklore sayings and popular culture reflections related to penis size. Penis panic is a form of mass hysteria involving the believed removal or shrinking of the penis, known as genital retraction syndrome. The penis can significantly shrink due to scar tissue formation from a condition called Peyronie's disease which affects up to 10% of men.[40] Products such as penis pumps, pills, and other dubious means of penis enlargement are some of the most marketed products in email spam. At present there is no consensus in the scientific community of any non-surgical technique that permanently increases either the thickness or length of the erect penis that already falls into the normal range (4.5" to 7").

Penis size and size of other body parts
A statistically significant correlation between penis size and the size of other body parts has not been found in research. One study, Siminoski and Bain (1993), found a weak correlation between the size of the stretched penis and foot size and height; however, it was too weak to be used as a practical estimator. Another investigation, Shah and Christopher (2002), which cited Siminoski and Bain (1993), failed to find any evidence for a link between shoe size and stretched penis size, stating "the supposed association of penile length and shoe size has no scientific basis".

There may be a link between the malformation of the genitalia and the human limbs. The development of the penis in an embryo is controlled by some of the same Hox genes (in particular HOXA13 and HOXD13) as those that control the development of the limbs. Mutations of some Hox genes that control the growth of limbs cause malformed genitalia (Hand-Foot-Genital Syndrome).
Studies of size preferences among sexual partners

In a small study conducted by University of Texas–Pan American and published in BMC Women's Health, 50 undergraduate women were surveyed by two popular male athletes on campus about their perceptions of sexual satisfaction and it was concluded that the width of a penis feels better than the length of a penis, when subjects are asked to choose between the two (size was left unspecified). It was also concluded that this may show that penis size overall affects sexual satisfaction since women chose between the two options they were given.[47]
In a cover story by Psychology Today,[48][49] 1,500 readers (about 2/3 women) were surveyed about male body image. Many of the women were not particularly concerned with penis size and over 71% thought men overemphasized the importance of penis size and shape. Generally, the women polled cared more about width than men thought, and less about length than men thought, although the strength of caring for either among women showed a similar pattern.
Another study, conducted at Groningen University Hospital, asked 375 sexually active women (who had recently given birth) the importance of penis size and concluded: "Although clearly in the minority, a nevertheless considerable percentage of the women respondents attached substantial importance to the size of the male sexual organ".
A study[51] conducted at the Australian National University, published in early 2013, showed that penis size influences a man’s sex appeal, and the taller the man, the bigger the effect. The study showed 3D computer generated images at life size, altering the height and other physical attributes, with women typically registering preferences in under 3 seconds. A preference for taller men's larger penis size was notable.
The term size queen is slang for a gay or bisexual man who prefers his sexual partner(s) to have a larger-than-average penis.

Comparison to other primates

The human penis is both longer and thicker than that of any other primate, both in absolute terms and in relative size to the rest of the body.[54] (See also Implications of differences in penis length and morphology for hypothesized advantages involving group sex which may have led to the evolution of a larger penis size in humans, and factors which may account for differences in average penis size within the human species)
Penis size and condom use

One Australian study of 184 men looked at penis length and circumference in relationship to condom breakage or slippage. 3,658 condoms were used. The study found that when used correctly condoms had a breakage rate of 1.34% and, of slippage, 2.05%, with a total failure rate of 3.39%. Penile dimensions did not influence slippage, but penis circumference and broken condoms were strongly correlated, with larger sizes increasing the rate of breakage