Epidemiologist

Epidemiologist
Epidemiologists help with study design, collection and statistical analysis of data, and interpretation and dissemination of results (including peer review and occasional systematic review). Epidemiology has helped develop methodology used in clinical research, public health studies and, to a lesser extent, basic research in the biological sciences

Selasa, 24 September 2013

Sejarah & Tokoh Penting Ilmu Epidemiologi


Beberapa Tokoh Penting Ilmu Epidemiologi antara lain:



1. John Graunt, 1662
Menganalisa laporan mingguan kelahiran dan kematian di London, dalam bukunya “The Nature and Political Observations Made Upon the Bills of Mortality”. Inilah untuk pertama kalinya pola penyakit penduduk diukur. Ia mencatat besarnya perbedaan kelahiran dan kematian antara laki-laki dan perempuan, besarnya kematian bayi menurut musim, menekankan pentingnya pengumpulan data penyakit secara rutin, yang menjadi dasar bentuk epidemiologi modern. Ia juga sebagai pencipta dua prosedur dasar biostatistik, yaitu estimasi populasi dan konstruksi tabel kehidupan. John Graunt merupakan orang yang pertama melakukan kuantifikasi atas kejadian kematian dan kesakitan.

2. Antonio van Leeuwenhoek (1632-1723)
Leeuwenhoek adalah seorang warga negara Belanda, dilahirkan di Delft, 24 Oktober 1632 dan meninggal pada tanggal 24 Agustus 1723. Dia seorang ilmuwan amatir yang menemukan mikroskop, penemu bakteri dan parasit (1674), penemu spermatozoa (1677). Penemuan bakteri telah membuka tabir suatu penyakit yang akan sangat berguna untuk analisis epidemiologi selanjutnya.

3. Robert Koch
Nama Robert Koch tidak asing lagi jika dihubungkan dengan penyakit tuberkulosis pada tahun 1882. Selain itu Koch berperan memperkenalkan tuberkulin pada tahun 1890 yang dianggapnya sebagai suatu cara pengobatan TBC. Konsep tes tuberkulin selanjutnya dikembangkan oleh Von Pirquet di tahun 1906 dan PPD diperkenalkan oleh siebart pada tahun 1931. Dewasa ini tes tuberkulin dipakai untuk mendeteksi adanya riwayat infeksi tuberkulosis sebagai perangkat diagnosis TBC pada anak-anak. Selain itu Koch juga terkenal dengan Postulat Koch, yang mengemukakan konsep tentang cara menentukan kapan mikroorganisme dapat dianggap sebagai penyebab suatu penyakit.

4. Max van Patternkofer
Orang Jerman ini memberikan kesan tersendiri dalam sejarah epidemiologi khususnya berkaitan dengan upaya mengidentifikasikan penyebab suatu penyakit. Untuk membuktikan jalan pikirannya dia tidak segan-segan memakai dirinya sebagai kelinci percobaan. Dan konon beberapa muridnya bersedia juga menuruti caranya. Dia menelan1,00 cm3 kultur vibrio untuk menentang teori yang sedang berkembang saat itu yang menyatakan vibrio adalah penyebab kolera. Dia ingin membuktikan bahwa vibrio bukanlah penyebab kolera. Dia minum segelas air berisi baksil kolera, dan ternyata memang (kebetulan) dia tidak jatuh sakit. Salah satu kemungkinannya karena dosis yang diminumnya terlalu kecil mengingat dibutuhkan jumlah vibrio yang banyak untuk selamat dari keasaman lambung.

5. William Fair, 1839
Mengembangkan pengumpulan data rutin kematian dan penyebabnya. Merupakan orang pertama menganalisis statistik kematian untuk mengevaluasi masalah kesehatan

6. John Snow, 1854
Namanya sudah tidak asing dalam dunia kesmas dalam upaya yang sukses mengatasi kolera yang melanda London. Yang perlu dicatat disini bahwa John Snow, dalam analisis masalah penyakit kolera, mempergunakan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis faktor tempat, orang, dan waktu. Dia dianggap The Father of Epidemiology.


7. Pervical Pott
Dia adalah seorang ahli bedah yang melakukan pendekatan epidemiologis dalam menganalisis meningginya kejadian kanker skrotum di kalangan pekerja pembersih cerobong asap. Dia memikirkan bahwa tentu ada suatu faktor tertentu yang berkaitan dengan kejadian kanker skrotum di kalangan pembersih cerobong asap. Dengan analisis epidemiologinya, dia berhasil menemukan bahwa tar yang terdapat pada cerobong asap itulah yang menjadi penyebabnya. Dia dianggap sebagai Bapak Epidemiologi Modern.

8. James Lind, 1747
Dia berhubungan dengan sejarah hubungan kekurangan vitamin C dengan scurvy (kekurangan vitamin C). cerita penemuannya sederhana, dimana dia mengamati bahwa ada kelompok tertentu dari mereka yang dalam pelayanan dengan kapal yang mereka tumpangi dalam suatu pelayaran panjang yang mengalami scurvy. Mereka menderita kekurangan vitamin C karena mereka semuanya memakan makanan kaleng. Dia dikenal sebagai bapak Trial Klinik.

9. Dool dan Hill, 1950
R. Doll dan A.B. Hill adalah dua nama yang berkaitan dengan cerita hubungan merokok dan kanker paru. Keduanya adalah peneliti pertama yang mendesain penelitian yang melahirkan bukti adanya hubungan antara rokok dan kanker paru. Keduanya adalah pelopor penelitian di bidang Epidemiologi Klinik.



 Sejarah Perkembangan Epidemiologi

Sesuai dengan sejarah kelahirannya, epidemiologi memberikan perhatian terhadap penyakit yang menimpa penduduk. Penyakit yang banyak menimpa penduduk pada saat itu hingga akhir abad 19 adalah penyakit wabah atau epidemi (penyakit yang mengenai penduduk secara luas). Epidemiologi memberikan perhatian tentang epidemi yang banyak menelan korban kematian.

Pada awal perkembangannya, epidemiologi mempunyai pengertian sempit. Epidemiologi dianggap sebagai ilmu tentang epidemi. Pada perkembangan selanjutnya hingga dewasa ini Epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor-faktor penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan perencanaan dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan. Dengan demikian, epidemiolgi tidak hanya mempelajari penyakit epidemi saja, tetapi menyangkut masalah kesehatan secara keseluruhan.

Sebagai ilmu yang berkembang, epidemiologi mengalami perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami modifikasi dalam batasan atau definisi. Berbagai definisi telah dikemukakan oleh para penulis dan mereka para para pakar yang mencurahkan waktunya dalam epidemiologi. Sejarah Epidemiologi dapat diikuti dari teori yang berkembang dan kejadian penting oleh beberapa ahli Epidemiologi antara lain:

Wade Hampton Frost (1972), Guru Besar Epidemiologi di School of Hygiene, Universitas John Hopkins mendifinisikan epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena massal (mass phenomen) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah (natural history) penyakit menular. Disini tampak bahwa pada waktu itu penekanan perhatian epidemiologi hanya ditujukan kepada masalah penyakit infeksi yang mengenai massa (masyarakat).

Greenwood (1934), Profesor di School of Hygiene and Tropical Medicine, London, mengemukakan batasan epidemiologi yang lebih luas dimana dikatakan bahwa epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian yang mengenai kelompok penduduk. Kelebihan pengertian ini adalah dengan adanya penekanan pada kelompok penduduk yang memberikan arahan distribusi dan metodologi terkait.

Brian Mac Mahon (1970), pakar epidemiologi di Amerika Serikat yang bersama dengan Thomas F. Pugh menulis buku “Epidemiology: Pricipals and Methods” menyatakan bahwa “Epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease frequency in man”. Epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab frekuensi penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Walaupun defenisinya cukup sederhana, disini tampak bahwa MacMahon menekankan epidemiologi sebagai suatu pendekatan metodologi dalam menentukan distribusi penyakit dan mencari penyebab mengapa terjadi distribusi yang demikian dari suatu penyakit.

Gary D. Friedman (1974) dalam bukunya “Primer of Epidemiology” menuliskan bahwa ”Epidemiology is the study of disease occurance in human populations”. Batasan ini lebih sederhana dan tampak sepadan dengan apa yang dikemukakan oleh Mac-Mahon. Dan ini pula yang kurang lebih dikemukakan oleh Anders Ahlbom dan Staffan Norel (1989) dalam bukunya Introduction of Modern Epidemiology. Dikatakan bahwa Epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia. Hanya saja perlu ditambahkan bahwa dalam kata pengantarnya, dia mengatakan antara lain : “Suatu lelucon lama mengatakan bahwa seorang ahli epidemiologi telah berubah: tidak lagi sebagai wilayah dari sejumlah kecil dokter yang berdedikasi, tapi telah berkembang menjadi suatu disiplin riset yang nyata”. Ungkapan ini mengingatkan akan latar belakang sejarah Epidemiologi yang semula mendapat perhatian dan dikembangkan oleh para dokter dalam menggeluti masalah penyakit, yang kemudian berkembang sebagai suatu pendekatan metodologi.

3 komentar:

  1. maantaap infox, tlg kalau ada artikel Lengkap ttg PWS/Pemantauan Wilayah Setempat. ayo biar sy cari dimana situs tempatx, beri tau sy pd email : anduubahard@gmail.com

    BalasHapus
  2. I am here to appreciate Dr OGU for using his herbal medicine to cure my Herpes virus. Is about 2 years and 6 months now I have been living with this virus and it has been a serious problem to me, I was so confused cause i have been taking several drugs to be cured but all of my effort was in vain,one morning i was browsing through the internet then i saw several testimonies about Dr. OGU curing people from Herpes virus and immediately i contacted Dr. on his email: drogugusolutionhome@gmail.com , i told him about my troubles and he told me that i must be cured, he gave me some instructions and which i rightly followed. so he prepared a herbal medicine and sent it to me via DHL which i used for 2 weeks and i was cured everything was like a dream to me and my Herpes virus was totally gone, dr .OGU , God bless you and give you more power and ability for more cures.i dont know if there is any one out there suffering for herpes virus or any of these diseases..DIABETIES, CANCER,GENITAL AND SIMPLEX HERPES,LOW SPERMS COUNT, SYPHILIS, HIV/AIDS, FIBRIOD, COPD, MENINGITIES,HEPATITIES B [HBV] DISEASES .etc why don't you contact dr.Ogu today and be free from your diseases because he is very good and honest Doctor. contact him via email; drogugusolutionhome@gmail.com or text/call: +1 (719) 629 0982

    BalasHapus