Epidemiologist

Epidemiologist
Epidemiologists help with study design, collection and statistical analysis of data, and interpretation and dissemination of results (including peer review and occasional systematic review). Epidemiology has helped develop methodology used in clinical research, public health studies and, to a lesser extent, basic research in the biological sciences

Jumat, 10 Januari 2014

7 Rasa Nyeri yang Bisa Dikurangi dengan Orgasme

7 Rasa Nyeri yang Bisa Dikurangi dengan Orgasme



 






















Mencapai orgasme bukan hanya memberikan sensasi tersendiri dalam hubungan seksual, melainkan juga memberikan manfaat positif dalam kesehatan. Orgasme diketahui menyembuhkan berbagai rasa sakit atau nyeri, bahkan mengurangi insomnia.

Apa saja rasa sakit lain yang bisa dihilangkan dengan mencapai kepuasan seksual?

1. Sakit kepala atau migrain. Hormon endorfin yang dilepaskan selama berhubungan seksual akan mengurangi rasa nyeri sakit kepala. Bahkan orgasme yang dihasilkan dari masturbasi memiliki manfaat yang sama dengan hubungan seksual dengan pasangan.

2. Rasa sakit. Orgasme memiliki efek analgetik pada tubuh sehingga mengurangi rasa sakit.

3. Cegukan. Menurut penelitian, untuk meredakan cegukan, saraf vagus harus distimulasi, salah satunya melalui hubungan seksual.

4. Nyeri menstruasi. Orgasme diketahui akan mengakibatkan kontraksi di otot rahim yang secara simultan akan melepaskan zat-zat kimia di otak yang berfungsi sebagai pereda nyeri alami.

5. Stres dan depresi. Selain hormon endorfin dan oksitosin yang dilepaskan di otak selama mencapai "puncak", cairan mani juga mengandung zat-zat kimia yang bisa menurunkan rasa stres.

6. Insomnia. Saat kita mencapai orgasme, otak akan dibanjiri oleh oksitosin sehingga kita akan merasa rileks dan cepat mengantuk.

7. Morning sickness. Rasa mual dan muntah di awal kehamilan bisa dikurangi dengan berhubungan seksual. Meski begitu, pastikan kehamilan Anda sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar